Monday, December 30, 2013

Cooking with My Family Edisi Natal H-1 (Warna-warni Ende Part. 29)

Akhirnya, semua tart yang kemarin dibuat habis dalam hitungan jam, tidak jadi buat natal.
Akhirnya, rencananya mau bikin lagi buat nanti malam.
Akhirnya, karena suatu hal, jadi gagal, tapi malah beli ayam.
Akhirnya, saya memotong 3 ekor ayam dalam dua hari.
Akhirnya, saya makan ayam selama 2 hari berturut-turut.
Sebagai seorang penggemar ayam (banget), benar-benar nikmat (banget), hehehe...

Ceritanya, Mama menyuruh saya memotong ayam. Seekor ayam kampung kurus kami potong. Mama membuatnya dengan santan. Khas Ende. Tapi enak...apalagi kalau dipotong sendiri, lebih nyuss kan, hehehe...

Sorenya, Mama membeli ayam pedaging dan kami pun potong ayam di jam 8 malam. Tambah lagi seekor ayam milik Mama Rina, ayam jago buesar sekali. Ayam pedagingnya langsung selesai. Ayam jagonya, uhukkk, butuh perjuangan ekstra. Apalagi pisaunya kecil -_-.

Sumber Gambar

Sebenarnya, mengolah ayam, mulai dari memotong, mencabut bulu, hingga matang itu belum pernah saya lakukan. Saya agak ngik ngik kalau mau bersentuhan dengan ayam mati. Tapi, hari itu, saya cabut juga bulunya (fyi, bukan pengalaman pertama). Lalu, bikin bumbu sementara Mama memotong-motongnya. Heeemmm...potongnya acak nggak seperti Ibuk di rumah. (miss you Mom :*)

Dan akhirnya, acara masak malam itu selesai jam 10 malam, bertepatan dengan kepulangan keluarga lainnya yang pergi misa. Saya bikin Ayam Goreng Tepung (begitu dicoba, enak juga, tapi masih bau ayam mati, bikin ngik ngik -_-). Saya makan (lagi)—bukan dengan ayam, tapi sayur nangka, ayamnya disimpan untuk besok. Lalu tidur. Hari itu saya tidur terlambat, tidak bisa tidur (lagi).

#satu tahun untuk selamanya, 24 Desember 2013, Christmas Eve

No comments:

Post a Comment