Sunday, November 23, 2014

Cinta itu Kamu



Cinta ini tampak nyata ketika pada akhirnya kita bertemu
Setelah kita terpisah 12 purnama, engkau yang meneduhkanku bisa ku jumpai lagi
Tiba-tiba segalanya tampakmelegakan
Dan lelehan air mata tak terbendung adalah seperti rindu yang meluap dari hatiku yang tak lagi bisa menampungnya

Dan kini, menginjak kesekian purnama…
Kau bertanya, masihkah aku mencintaimu seperti ketika kita berpisah dulu


Dan aku hanya mampu tersenyum dan mengangguk pelan
Ketahuilah, bahwa setiap pertemuan denganmu seperti hal baru bagiku
Aku merasa selalu dan selalu jatuh cinta setiap kali bertemu denganmu

Ah, mungkin aku terlalu melankolis dan berlebihan

Tapi, biarlah…
Banyak orang yang sulit mengutarakan cintanya
Dan pada akhirnya terjebak dengan perasaan ‘Dia sudah tahu’ dan tak perlu mengatakannya
Tidak, aku akan mengatakannya…

Kau memang menyebalkan kadang-kadang
Hingga aku menjadi begitu nonsense dan berharap kau akan pergi
Tapi kau tinggal, menungguku menjadi seperti biasanya kembali
Kau baik…itu saja

Kau adalah keajaiban yang ku temukan dalam satu fase kehidupanku yang pada akhirnya mengubah banyak hal
Kau adalah obat penenang yang selalu ku dapatkan secara gratis tanpa membeli di apotek
Kau adalah kitab yang akan selalu menerangkan banyak pencerahan tanpa ku baca
Kau adalah banyak alasan untuk masa depan yang menenangkan hati

Hari ini, aku mencintaimu
Seperti dulu…
Seperti ketika pertama kali bertemu
Seperti ketika ribuan kilometer kita lewati
Seperti esok, dan esoknya lagi, dan esoknya lagi