Monday, July 14, 2014

Apa Impian Terbesarmu?

Impian setiap orang berbeda-beda. Perbedaan itu didapatkan dari berbagai pengalaman yang didapatkannya sejak masih bayi hingga dia memiliki impian itu. Misalnya saja, ada orang yang ketika bayi melihat Rumah Tongkonan. Beberapa tahun kemudian dia berkeinginan mengunjunginya. Itu impian. Ada juga yang sejak kecil ingin menjadi seorang pramugari karena bisa mengelilingi dunia dengan gratis. Maka ketika ia besar, pramugari menjadi salah satu pekerjaan impiannya, terlepas apakah impian itu bisa menjadi kenyataan atau tidak.

Sumber Gambar
Iya, impian itu bisa menjadi kenyataan atau tidak, itulah yang terkadang masih sulit dijawab.
Saya telah banyak melihat orang berjuang karena mimpi mereka. Tak sedikit orang yang berhasil menggapai impiannya, tak sedikit orang yang gagal. Berbagai buku menarik tentang ‘kekuatan mimpi’ banyak diterbitkan, yang kemudian memberikan ruh bagi setiap orang untuk terus bermimpi. Ya, saya telah banyak melihat orang berhasil menggapai mimpinya.

Tulisan itu masih tertempel di dinding kamar saya. Tulisan tentang impian untuk bisa mengajar di daerah pelosok. Tulisan itu saya tulis sekitar 3 tahun lalu sebagai target yang harus saya capai. Dan lihatlah, target itu pun tercapai.  Dulu, ketika saya masih SMP, saya bermimpi untuk bisa menerbitkan buku sendiri. Impian itu tercapai 4 tahun lalu, ketika saya bergabung dengan Komunitas Tinta Emas. Memang, rasanya begitu amazing dan melegakan, bisa mencapai target (atau mimpi) milik kita sendiri.

Beberapa waktu lalu saya sempat berdebat dengan seseorang tentang mencapai target (atau mimpi). Saya adalah tipe orang yang senang bermimpi dan berkeinginan impian itu tercapai. Istilahnya adalah mencapai target dari apa yang sudah saya tuliskan. Dia mengatakan bahwa hidupnya hanya mengalir bagai air saja, karena Tuhan yang nantinya akan mengatur. Jadi, tak ada target dalam hidupnya. Sungguh, saya agak sebal dengan tipe orang seperti ini. Tapi, saya pun tidak mempermasalahkannya, karena itu adalah ‘dia’.

Meski demikian, saya tetap memiliki target dan impian dalam hidup ini. Misalnya saja, saya sudah menuliskan 100 target hidup saya, yang belum sampai setengahnya tercapai. Selain itu, masih juga saya menuliskan beberapa target dan impian lainnya, seperti ingin mengambil S2 di luar negeri, short course di Jepang, hingga impian untuk mengunjungi semua masjid di wilayah Jawa. Iya, impian yang mungkin bagi sebagian besar orang tidak begitu penting dan ‘kok bisa?’. Dan terkadang, saya memiliki banyak perbedaan dengan ‘dia’. Meski demikian, jauh di dalam hati, apapun yang akan terjadi pada saya di masa yang akan datang adalah apa yang akan terjadi pada ‘kami’. Iya, kehidupan berumah tangga sangat berbeda dengan kehidupan dalam kesendirian.

Ah, postingan saya ngaco, hehehe...
Yang jelas, bagi semua orang yang membaca postingan saya ini, teruslah bermimpi dan tuliskanlah impian kalian itu. Berusahalah menggapai impian itu dan jangan sia-siakan kesempatan yang akan datang. Karena, setiap penyesalan itu pasti datangnya di akhir. Dan kelak, ketika sudah tua, maka akan tersisa banyak kepuasan karena telah menjalani kehidupan yang ‘menyenangkan’.

Jadi, apa impian terbesar anda?

#5 Juli 2014, @Kota Ende




No comments:

Post a Comment