Sunday, February 19, 2012

multitasking and multitasker...

beberapa waktu lalu (uda lama juga sih ya) saya ketemu dengan seorang psikolog sekaligus seorang therapis spesialisasi ke hypnotherapist. saya sedikit deg2an juga sih bertemu dengan beliau, sepertinya sosok yang begitu mengagumkan, cerdas, dan hebat, hihi...jadi, diantara beberapa waktu percakapan itu, kami banyak ngobrol tentang banyak hal, misalnya bahwa kami sama2 fobia ketinggian (^^), atau kenyataan bahwa dia seorang catlover sementara saya cathater, hehehe ^^
ada satu kata yang sempat saya tangkap dari percakapan kami itu, yaitu 'multi tasker'. awalnya, saya ga pernah mendengar kata itu sama sekali, tapi akhir-akhir ini iseng2 googling juga, dan sedikit kaget juga...ini adalah beberapa fakta tentang multitasker yang saya dapatkan. tapi, karena capability saya buat nranslate b.inggris ke bahasa indonesia ga se-master pakde google translate (hahaha), jadi ini adalah beberapa hal yang berhasil saya tangkap:
  1. multitasker itu dari kata multi tasking, istilah komputer buat komputer yang bisa bekerja banyak dalam satu waktu
  2. multitasker adalah sebutan untuk orang yang bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, exp: ngobrol sambil smsan, ngetik sambil dengerin orang bicara, naek mobil sambil smsan, dsb...
  3. multitasking bisa bikin kerja pengerjaan tidak maksimal, jadi kemungkinan melakukan kesalahan adalah besar, soalnya otaknya dibagi2...nggak bisa fokus...
  4. multitasking bisa bikin hubungan dengan orang nggak baik, coba deh diliat kalau ngobrol sambil smsan, pasti orang yang diajak ngobrol serasa nggak dianggap. dikira nggak respek
  5. multitasking bisa dilatih...itu bukan bawaan, jadi dengan pembiasaan dari kecil bisa menjadikan seseorang menjadi seorang multitasker
itu adalah beberapa hal yang saya peroleh...
tapi, dari perkataan psikolog yang saya sebutkan di awal tulisan ini, dia mengartikan bahwa multitasking itu adalah mengerjakan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. misalnya gini, saya sedang dikejar deadline naskah sebanyak 100 halaman, ada tugas bikin laporan di kampus, ada agenda besar untuk bedah buku, belum lagi cucian numpuk, ada masalah dengan seorang teman, dan pacar saya sedang depresi gara-gara skripsinya nggak selesai-selesai...dan semuanya harus diselesaikan dalam waktu 1 minggu...nah, nggak semua orang bisa menyelesaikan semua hal itu dalam waktu bersamaan. beberapa orang mungkin akan mengorbankan beberapa hal dan tidak menyelesaikannya, misalnya langsung nyerah dengan deadline,cuciannya masukin di laundry, dsb...atau bahkan bisa depresi gara2 otaknya bingung mau ngerjain yang mana dulu..
tapi, orang yang bisa mengerjakan semua itu dalam waktu yang ditentukan, tersebut bisa juga disebut sebagai multitasker...
including me.. ^^
setelah saya googling tersebut, saya baru sadar, bahwa 'mungkin' saya adalah seorang multitasker, yang bisa ngerjain beberapa pekerjaan dalam waktu yang sama dan sedikit. saya pernah mendapat job yang harus kelar dalam 3 hari, tugas kampus yang seabrek, kegiatan yang fullday...tapi toh bisa selesai juga...meski habis itu badan drop dan bikin stress. ^^
ya, kemaren saya baca di twitter Geronimo, kalau multitasking tu bisa ngurangin kemampuan otak dan bikin stress. well, apapun risikonya, kalau nurut pendapat saya sih itu tergantung personalnya. multitasking itu nurut saya tergantung personal untuk bisa membagi pekerjaan dan waktu. nurut saya juga, semua orang bisa jadi seorang multitasking, soalnya bisa dilatih dan (trust me) ini bisa jadi keahlian yang penting dalam dunia kerja ^^
well, sharing diperlukan... ^^

alun-alun bantul, ikon kota bantul di masa depan

libur telah usai, saatnya untuk kembali beraktifitas. namun, menikmati hari-hari terakhir liburan, kenapa tak mencoba salah satu tempat 'wisata' baru di daerah bantul?
kabupaten bantul memang memiliki banyak tempat wisata yang tersebar di 17 kecamatannya. di sebelah selatan, jajaran pantainya tak pernah sepi oleh pengunjung. di sebelah timur dan barat, daerah perbukitan menjadi tempat nyaman untuk menikmati kesejukan pepohonan. dan di daerah pusat kota, pengrajin batik, kulit, dan patung memiliki kekhasanannya masing-masing. di pusat kota bantul juga, sebuah kawasan menyenangka mulai dikembangkan, yakni alun-alun kota bantul.
mungkin bagi anda, akan heran, apa bantul memang memiliki alun-alun, seprerti layaknya alun-alun selatan dan utara di kota jogja? atau alun-alun semarang, nganjuk, purwokerto, magelang, dsb? ya...bantul juga memilikinya. meski tak seramai jogja atau se-wah magelang, bantul memiliki alun-alun yang mulai berkembang dengan pasti selama beberapa tahun ini.
alun-alun bantul terletak di depan gedung dprd kab. bantul, tepatnya di lapangan paseban. setiap sore, tempat tersebut banyak digunakan sebagai tempat nongkrong anak muda, bermain bersama anak, dsb (tadi saya disuguhi latihan atraksi main sepeda anak2 muda itu lho, keren :) ). aneka makanan dijual di pinggir lapangan, seperti batagor, wedang ronde, cimol,eskrim, bakso, mi ayam, sego kucing, gorengan. selain makanan, banyak juga disediakan permainan anak-anak seperti pancingan, odong-odong, dan sepeda hias. tarifnya masih murah, untuk bermain pancingan adalah Rp3ribu/main, dan kereta hias Rp10-25rb/orang tiap 3 putaran lapangan, tergantung  jenis kereta.
tempat tersebut akan semakin ramai kalau malam. banyak anak muda nongkrong hingga jam 9 malam.
di hari-hari tertentu, alun-alun sering digunakan juga untuk festival, musik, konser, road show, dsb. meski tak ada acara pun, tempat tersebut tetap ramai dikunjungi. mungkin di masa yang akan datang, tempat tersebut dapat menjadi seramai alun-alun jogja serta menjadi salah satu ikon kebanggaan kota bantul, itupun bila difasilitasi pemerintah dengan lebih baik. misalnya pengadaan hiburan yang lebih baik, penerangan yang cukup, dan penataan lokasi agar menarik.
bagaimana cara ke sana?
dari arah kota jogja, menuju ke arah jalan bantul. begitu sampai di bantul, carilah gedung dprd, pasar bantul, atau polres bantul. alun-alun bantul terletak tidak jauh dari tempat-tempat tersebut.
biaya masuk: gratis (parkir gratis, karena tidak ada tempat parkir khusus)

Teori Kepemimpinan: sesuatu yang benar-benar bermanfaat

Hari ini gue ingin posting sesuatu yang cukup penting dalam dunia organisasi, dunia kelas, dunia pertemanan, dunia apapun juga kayaknya bisa diterapkan. Dengan bangga, gue hari ini akan bahas tentang teori kepemimpinan. (tumben)

pemimpin itu di depan
Sebenarnya, teori kepemimpinan baru gue dapatkan mata kuliahnya di semester ini. Tapi, secara nyata, pengalaman itu ternyata udah ada sejak dulu, hanya saja gue tidak menyadarinya. Dan justru gue dapatkan pengalaman itu dari orang-orang P*S yang kebanyakan memiliki loyalitas besar terhadap kadernya.
Jadi, cerita awalnya begini. Gue suka bertemu dengan banyak orang, (sedikit) diberi kepercayaan dan tanggungjawab, berada di antara sekumpulan orang-orang dan mendengarkan cerita mereka (tentu aja bukan gue yang jadi pusat pembicaraan), serta belajar bagaimana bersikap dengan orang lain. Gue saat itu bersikap sebagai seorang ‘bawahan’ yang kadang semangat, kadang males, kadang sok sibuk, kadang oke-oke diajak wira-wiri, kadang menghilang tanpa jejak selama beberapa waktu tapi muncul lagi dengan hal yang baru, dsb. Gue pernah mendapat pemimpin yang (agak) diktator, kalem, baik hati, sangat rajin, pemimpin apa-apa dikerjain sendiri, pemalu, dsb.
Dan gue ga pernah bermimpi sama sekali buat menjadi seorang pemimpin…
Well, helloww!!! Gue? Jadi pemimpin? Fiuh, mimpin diri sendiri aja ga becus, gimana bisa jadi pemimpin coba?
Tapi, seiring dengan berjalannya roda waktu (lebay), gue pun akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi seorang kepala divisi (sebutannya keren banget, padahal kerjaannya Cuma perintah sana-sini deh). Gue punya 6 orang staff dengan sifat yang nano-nano. Gue—dengan jujur—sangat bingung ketika mendapat sebuah amanat itu. Gimana gue harus bersikap? Pemarah, kalem, atau ngerjain semuanya sendiri?

pemimpinnya bikin parno
Ada sisi gue yang meniru sosok P*S, ada yang meniru sosok lainnya, ada juga yang meniru sosok lainnya lagi, seolah-olah begitu bingung dengan bagaimana harus bersikap. Hasilnya? Sangat kacawww!!! Satu tahun berlalu dengan cepat dengan hasil nothing! Dan ketika berkaca dengan pemimpin lainnya…ada yang diktator, ada yang menyebalkan, ada yang aneh, ada yang kacau juga, ada yang…keren…gue pun menjadi sosok yang melakukan segalanya sendirian.
Well, sebetulnya, gimana sih cara mereka melakukannya? Jadi yang keren gitu… (pikiran langsung melayang pada bu parmin ~_~ )
Akhirnya, jawaban gue terjawab di mata kuliah kepemimpinan pendidikan. Dalam mata kuliah itu, dibahas tentang gaya kepemimpinan situasional. Ada 4 gaya pemimpin untuk beberapa tipe bawahan (yang ga bakal gue bahas secara serius di sinih, males gilak). Sebenernya, gaya ini bisa diterapkan di segala situasi, tapi secara khusus, di kelas, gue mempelajari tentang praktik di sekolah dan kelas (secara gue guru SD kali).
Dan gue menemui kasus pertama gue secara nyata di kehidupan nyata (praktik langsung). Di organisasi yang sedang gue ikuti, yang secara ajaib gue menjadi juru pencatat di sana (itu tuh, yang ngurus cap, surat, tetek bengek, ttd, dan segalanya), ada sebuah masalah yang cukup krusial, yang udah mendarahdaging sejak 2 tahun kepengurusan berturut-turut. Masalah itu adalah kekurangloyalan para anggotanya untuk ikut membangun organisasinya.
Gue pernah mengalami menjadi anggota yang kayak gitu, yang ga pernah datang, alesan mulu, nongol pun ga, tapi urusan seneng2 (kadang) muncul, Cuma plonga-plongo ga jelas... Dan kalian tau gimana rasanya? Ga enak banget tauk. Di sms tiap minggu, diajak rapat, nolak dengan perasaan ga enak, sibuk cari alasan, boong sekenanya, ngerasa stupid, ga tau apa2, bodoh, dan sebagainya. Tapi, seorang pemimpin yang baik menyadarkan gue sehingga gue menjadi (agak) lurus. Dan gue menjadi seseorang yang cukup ‘luweh’ dengan pendapat orang lain, tapi berusaha memenuhi tanggungjawab (ceileh)=dalam urusan tertentu, hahaha…
Itu dia sosok pemimpin yang baik itu! Keren!

pemimpin keren^^
Figur itu gue temukan di sana, dan gue mendapat mata kuliah ini, yang akhirnya mencerahkan gue banget. Dan akhirnya gue praktikan di situasi orgaisasi gue sekarang. Ada bawahan yang tidak bersedia tapi mampu. Gue coba buat menjalin hubungan sosial yang cukup dekat. Sebenarnya agak nggak enak juga dengan atasan gue, secara gue berada di bawahnya, tapi…rasanya kok hal-hal ini harus diluruskan sejak awal. Jadi, gue (cukup) cuek aja dan tetep berusaha melakukan ‘tinggi hubungan rendah tugas’.
Gimana hasilnya? Gue belum tahu pasti, yang jelas…gue rasa hal ini cukup berhasil juga.
Jadi inti posting kali ini? Gue juga bingung kali…yang penting nulis aja deh, hahaha :D
Sharing diperlukan ^^

Pandansari (Patehan) Beach and Goa Cemara Beach

The beaches along the southern Java, Indonesia, is interesting to be visited. For jogja area, try to enjoy the scenery on the coast of Gunung Kidul (such as Baron, Krakal, Kukup, Wedi Ombo, Ngobaran, etc.), or the beach in Bantul (such as Parang Tritis, Depok, Samas, Pandansimo), or on the Kulon Progo such as Glagah Indah, Trisik, and Bugel. Each beach has its own attraction to visit. For example, beaches in the area south are generally more rugged mountains and have the white sand. While the beaches in Bantul more ramps, and beaches in the west Progo are richer fish than the other places.
Well, today I will discuss on a beach in Bantul area which still virgin and not yet widely known by the public, the Patehan Beach (Pandansari) and Goa Cemara Beach.
Goa Cemara and Patehan Beach are located in the district Sanden, Bantul, Yogyakarta. If you ever visit the south coast of Bantul, you will know that there are many other beaches besides Parangtritis and Depok. So, if we drawn from east to west, there are beaches such as Parangtritis, Depok, Samas, Patehan, Goa Cemara, Kwaru (Kuwaru), Pantai Baru, and Pandansimo.
Goa beach Pines
Goa beach pine located in the district Sanden, Bantul, exactly between Patehan and Kuwaru. This place is special, because if we want to reach the beach area, we must enter the pine trees that form a natural cave. So it seems like, there are beach that covers by a cave. It looks exotic and beautiful. Facilities at this beach is guaranteed by the well, such as toilets, food court, swimming pool, a place of worship, etc.
To reach there, you can pass the path to Srandakan (toward Kuwaru Beach and Pandansimo). From there, you veer toward kuwaru. Prior to kuwaru, there is a T-junction, you turn left, follow the road, then turn right. From there, a lot of signpost to the Goa Cemara's way.
Patehan Beach or Pandansari
This beach is located near the Goa Cemara Beach, about 1 km to the east. So the atmosphere was not much different. Only, there is no cave pine in there, but just a beach. Its uniqueness is there is a lighthouse on the coast, about 300 meters from the beach. Is it lighthouse can be used? I also do not know. Rather, the visitors can go up to the lighthouse when allowed. Unfortunately the facilities at this beach is still minimal. There is not any facilities on offer, just a parking lot.
How to reach to patehan is by the same route to the Goa Cemara Beach. There are many road signs that direct you to reach into patehan.
well, i hope its usefull ad you can enjoy your vacation. have a nice trip.
*sorry the picture is being edited ^^

Film Hide and Seek (2005)

Film hide and seek memang film yang tergolong lama. Produksinya sendiri sudah sekitar tahun 2005, tapi dasar emang sudah takdir, meski sudah 6 tahun berlalu, saya baru bisa menontonnya beberapa hari yang lalu. padahal saya sudah pengen menontonnya sejak tayang perdana. Maklum, dulu belum punya relasi copy mencopy film (sekarang udah, hahahah). Kenapa saya bisa pengen banget nonton film itu? Pasalnya, saya tertarik karena satu hal: pemainnya adalah Dakota Fanning. Yups…saat itu Fanning sedang imut-imutnya, beda ketika tahun lalu ia main di Eclispe (Twilight Saga). Mirip kayak Lindsay Lohan di The Parent Trap.
Namun begitu menonton filmnya, saya harus kecewa (dan takut), karena ternyata genre film ini adalah horror. Saya mah paling takut sama horror (wkwkwk…). Alas an saya nggak suka horror cukup simple, karena saya tidak suka adegan mendebarkan yang meninggikan andrenalin, bikin deg-degan, terus kaget, akhirnya ada darah dimana-mana. Musiknya pun nyeremin dan setting-nya selalu gelap dan remang-remang. Suasana serem deh. Tapi ternyata saya selesai juga menonton hide and seek (meski dilihat dulu endingnya biar nggak penasaran, hahahaha *tepok jidat*).Berikut ini hasil tontonan saya:
Sinopsis

hide and seek, film dakota fanning tahun 2005
Film Hide and Seek, film little fanning saat tahun 2005
Hide and seek menceritakan kisah sebuah keluarga yang terdiri dari David (Robert De Niro), istrinya, dan anaknya, Emily (Dakota Fanning). Suatu hari, istri David bunuh diri, ia menggorok lengannya di kamar mandi. David menemukan Emily sudah mati. Emily melihat kejadian itu dan trauma. Akhirnya, David dan Emily pun pindah dari New York ke sebuah daerah pedesaan. David berharap Emily bisa sembuh.
Setelah tinggal di desa, Emily masih tetap murung. David berusaha untuk menyenangkan putri semata wayangnya, misalnya dengan membawa teman baru, bermain permainan favorit Emily dan ibunya, yaitu Hide and Seek alias petak umpet. Namun, tepat sehari setelah ia datang ke sana, Emily menemukan seorang teman, Charlie. Emily tampak senang dengan Charlie. David tidak pernah melihat Charlie, sehingga ia mengira bahwa Charlie adalah teman khayalan Emily.
Seiring berjalannya waktu, terjadi teror di rumah tersebut. Mulai dari kucing yang mati terendam di bathup, hingga kematian Elizabeth, teman David. Emily pun mengatakan bahwa ia takut dengan Charlie dan tidak mau bermain dengannya lagi. David bingung dan mencari tahu siapa Charlie sebenarnya. Ia bertanya pada Emily, tapi Emily pun tidak bisa mengatakannya. David pun mencari tahu sendiri, hingga ia mengetahui siapa Charlie, serta misteri kematian istri dan teror yang terjadi. Dan dia kaget dengan kenyataan itu.
Jika kamu penasaran, saya kasih bocoran di bawah ini tentang endingnya. Tapi kalau nggak mau ya silahkan dilewati aja. Siapa tahu setelah tahu endingnya, kamu malah nggak jadi nonton karena rasa penasarannya sudah terbayarkan.
Ending
Well, jadi endingnya begini. Charlie ternyata adalah diri David sendiri. David ternyata memiliki semacam kepribadian ganda. Di satu sisi ia psikolog yang baik, tapi agak membosankan untuk Emily. Tapi di sisi yang lain ia psikopat tapi asyik jika bermain dengan Emily. Ia jugalah yang membunuh istrinya karena istrinya tersebut terlibat affair (David bikin kejadian seolah itu bunuh diri). Tapi ia ternyata tidak ingat ketika ia menjadi Charlie. Ia mengetahuinya setelah ia mengingat rentetan kejadian-kejadian serta teror yang dilakukannya.
Akhirnya, David pun berubah menjadi Charlie. Ia membunuh polisi setempat dan berniat untuk membunuh Emily juga. Namun, niat membunuh Emily gagal, karena Emily diselamatkan oleh rekan David yang juga sesama seorang psikolog. David pun mati ditembak.
Review
Tema-tema film serupa sebenanrya sudah banyak beredar (tapi jangan suruh nyebutin apa aja yah, saya lupa, heheh *tepok jidat lagi*). Jadi saya rasa jalan ceritanya cukup pasaran. Untuk komentar alurnya, cukup okelah. Hanya saja, ada satu adegan yang benar-benar saya ga ngerti sama sekali. Yaitu tentang apa yang terjadi dengan pasangan tetangga di sebelah rumah David yang baru. Mereka seolah punya masalah, tapi ternyata perannya ga terlalu terliat. Agak bingung juga. Kayak nggantung gitu deh.
Dari segi akting, akting Robert De Niro oke banget, bisa memainkan peran sebagai ayah yang baik, sekaligus juga psikopat nyeremin. Ekspresinya dapet. Untuk Fanning? Wah, ga usah ditanya lagi deh, saya puas nonton aktingnya. Meski digambarkan sebagai gadis freak yang ga bisa senyum, Fanning bisa memerankannya dengan oke, berkebalikan dengan karakternya di Cats in the Hat. Jadi kalau sekarang Fanning menjadi salah satu breakthrough artis rasanya tidak salah. Standing ovation lah ^^
sumber gambar: louisehayesyear13media.blogspot.com
sumber tulisan: http://arifatih.wordpress.com/2012/01/19/review-film-hide-and-seek-2005/

Skripsi: Antara Doa, Usaha, dan Peluang

yah...akhirnya saya membuat postingan yang bertema skripsi. bayangin deh ya, sudah beberapa bulan saya ngerjainnya, tapi baru sekarang saya menulis postingan ini. ya makhlum deh, baru hari-hari ini berada dalam semangat mengerjakan skripsi. kemaren-kemaren kan ada tanggungan lainnya, such as naskah kerjaan, ngerjain tugas kampus, ujian kampus, ngeles, dsb. tapi ya bukan berarti semuanya itu udah selesai juga. masih banyak kerjaan, dan pekerjaan besarnya, the big project is my skripsi.

Skripsi oh Skripsi
Skripsi oh Skripsi
atmosfer skripsi memang belum terlalu terlihat di kelas saya, mungkin karena kelas saya termasuk orang-orang perfeksionis yang ngerjain semuanya satu-satu, jadi kalau ujian ya ujian, tugas ya tugas, liburan ya liburan, skripsi ya skripsi. jadi dikerjainnya bertahap, ga borongan. ga kayak kelas lain tu, udah ada yang penelitian...bikin gregetan aja... *tepok jidat sebelah*
setelah banyak sharing, pengungkapan, dan diskusi dengan beberapa teman yang sudah selesai ngerjain skrispi, ada beberpa hal yang menjadi warna dalam perjalanan skripsi. setelah saya pilah-pilah, ketiga hal itu adalah doa, usaha, dan peluang.
Doa
doa adalah faktor penting dalam keberhasilan seseorang (makaya tak bahas paling awal). emang sih faktor ini absurd dan di luar kuasa manusia, tapi percaya deh, semua hal yang tidak dilakukan dengan iringan doa, hasilnya tidak sebaik bahkan lebih buruk dibandingkan dengan adanya iringan doa. sebagai contoh nih, saya memiliki otak pas-pasan. tapi, karena setiap hari saya didoakan ibuk saya (thank mom, love u sooooo much), makanya saya bisa mendapatkan apapun juga, such as kemudahan dalam segala hal, rejeki, dsb. tapi ga selalu harus orangtua, orang lain pun sebisa mungkin juga ikut mendoakan. dan yang terutama, doakan diri sendiri juga. sholat, dzikir, banyakin sedekah, banyakin doain pembimbing dan orang-orang yang terlibat langsung dengan kesuksesan skripsi, dsb...pokoknya, banyak-banyak inget sama Allah swt. deh ^^
Usaha
doa tanpa usaha sama buruknya sebuah usaha tanpa doa. keduanya saling terkait erat. misalnya kita sudah capek doa sampe berbusa dan nangis-nangis semalaman, pasti tetap nggak ada artinya tanpa ada usaha dan aksi yang mengikutinya. jadi, usaha juga tetap harus dilakukan. usaha skripsi, pastinya ya rajin-rajin aja cari bahan, ke perpus, nemui dosen pembimbing, cari informasi dari teman, atau kakak angkatan tentang tips-tips tertentu menghadapi dosen pembimbing, bagaimana prosedur ini itu, sebisa mungkin berusahalah. seberpaa besar usaha yang kamu lakukan? itu tergantung dari kemampuan kamu. jadi, kamu juga harus paham batas kemampuan kamu. jangan sampai begadang tiap malem buat menghitung data, tapi hasilnya badan malah drop. sebaiknya, usaha yang kamu lakukan juga sesuai kapasitas yang kamu miliki.
Peluang
doa dan usaha adalah faktor yang dominan. tapi, faktor peluang juga harus kamu dapatkan. karena peluang akan memberimu kesempatan untuk mengerjakan skripsi dengan lebih mudah. misalnya begini, ada seorang teman saya, sebut saja A dan B. A membuat judul skripsi bertema pendidikan olahraga. sebelumnya ia sudah tahu kalau jumlah dosen di fakultas yang sesuai dengan bidangnya hanya sedikit, ditambah lagi dosen pendidikan olahraga umumnya lebih enak. berbeda dengan B, ia menyukai matematika dan melakukan penelitian pada pembelajarn itu. tapi, dosen matematika semuanya killer. Nah, jika kita bandingkan, besar kemungkinan A akan lulus lebih cepat dibandingkan dengan B. dengan asumsi, dosen A lebih enak, proposal cepat, ujian lancar, apalagi nilai bagus. sedangkan B, pastia akn dipersulit, meski dia paham materi matematika. jadi, peluang di sini sangat penting sekali. dimana kamu bisa dapetin peluang itu?  kamu bisa mendapatkannya dari kejaidan-kejadian tertentu yang bahkan tidak kamu sada. yang penting adalah kamu harus jeli.
well, mungkin postingan saya kali ini membantu kamu dalam mengerjakan skripsi atau tugas akhir, tapi mungkin saja tidak. yang jelas, inti dari skripsi hanyalah satu: KERJAKAN. karena ketika kamu kerjakan, pasti akan segera selsai, tapi kalau dikerjakan pun tidak, maka cuma akan tergolek tanpa selesai-selesai.
(secara tidak langsung mengatakan pada diri sendiri, wkwkw...*tepok jidat sebelah*)

Saturday, February 18, 2012

If This was a Movie


Entah kenapa, akhir-akhir ini sukaaa banget liat film romance. Tentu aja bukan karena efek valentine's day atau apapun lah yang berhubungan dengan februari (meski kalau denger februari selalu jadi serasa pink *tepok jidat*). Hemmh...jadi, akhirnya kemaren liat Ghajini, film india yang bikin melting down dan nangis. Trus juga lihat Rab ne Bana de Jodi, yang jadi bikin sentimental dan telpon mas-masnya sambil mewek  *mbanting.hape*. Dan akhirnya hari ini nonton Valentine's Day, film yang ada Taylor Swift-nya. Tuh film lucu, romance, tapi juga bikin mewek (ya biasalah yah...film cewek). Nah, gara-gara tuh film, sekarang jadi obses dengerin Taylor's songs again. Hasilnya jadi jatuh cinta dengan lagu ini. Tapi lagu ini nggak merepresentasikan saya kok...hehe. Enjoy saja!
Last night I heard my own heart beating
Sounded like footsteps on my stairs
Six months gone and I'm still reaching
Even though I know you're not there
I was playing back a thousand memories, baby
Thinkin' 'bout everythin' we've been through
Maybe I've been goin' back too much lately
When time stood still and I had you
Come back, come back, come back to me like
You would, you would if this was a movie
Stand in the rain outside
'Til I came out
Come back, come back, come back to me like
You could, you could if you just said you're sorry
I know that we could work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now
I know people change and these things happen
But I remember how it was back then
Locked up in your arms and our friends were laughing
'Cause nothing like this ever happened to them
Now, I'm pacing down the hall, chasing down your street
Flashback to the night when you said to me
"Nothing's gonna change, not for me and you "
Not before I knew how much I had to lose
Come back, come back, come back to me like
You would, you would if this was a movie
Stand in the rain outside
'Til I came out
Come back, come back, come back to me like
You could, you could if you just said you're sorry
I know that we could work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now
If you're out there, if you're somewhere, if you're moving on
I've be waiting for you ever since you've been gone
I just want it back the way it was before
And I just wanna see you back at my front door
And I say come back, come back, come back to me like
You would before you said it's not that easy
Before the fight, before I locked you out
But I'd take it all back now
Come back, come back, come back to me like
You would, you would if this was a movie
Stand in the rain outside
'Til I came out
Come back, come back, come back to me like
You could, you could if you just said sorry
I know that we could work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now
You'd be here by now
It's not the kind of ending you wanna see now
Baby, what about the ending?
Oh, I thought you'd be here by now
That you'd be here by now
Sumber lirik:
From: http://www.elyrics.net/read/t/taylor-swift-lyrics/if-this-was-a-movie-lyrics.html

Eksis di Internet: Aktualisasikan Dirimu dengan Internet



Axis Bikin Tambah Eksis

Sebuah ledakan perkembangan teknologi terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Boooomm!!!!
Guys, mungkin beberapa tahun yang lalu, memiliki telpon rumah adalah hal yang ‘wah’ bagi seseorang. Tapi seiring berjalannya waktu, hal itu menjadi lumrah, karena ponsel menggeser ke-wah-an telpon rumah. Beberapa tahun belakangan ini, wabah internet pun terjadi. Istilah-istilah surfing, bisnis online, friendster, facebook, blog, google, dsb. mulai muncul dan menjadi hal yang wajar.
Yup, teknologi internet menjadi semacam ledakan terdahsyat bagi perkembangan teknologi. Teknologi yang berkembang pesat pada tahun 90-an akhir ini, telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat, terutama kelas menengah ke atas. Dari segi usia, baik anak TK hingga lansia pun, menyukai internet dan menggunakannya. Tak terbatas untuk browsing informasi, tapi internet merambah untuk keperluan bisnis, politik, hobi, bahkan hanya untuk sekadar mencapai aktualisasi diri, atau dalam istilah kerennya adalah supaya eksis. Keeksisan itu bisa dilihat dari betapa banyaknya blog pribadi, situs jejaring social, komunitas-komunitas tertentu, dsb yang ada di internet.
Teknologi internet memang memiliki manfaat yang banyak, tapi seperti semua hal yang ada di dunia ini, selalu ada sisi negatif untuk internet itu sendiri. Bila dilihat dari kacamata positif dan digunakan dengan bijak internet memiliki banyak manfaat. Misalnya, internet bisa mempermudah komunikasi di seluruh penjuru dunia, berkirim surat lewat e-mail dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, memberikan keuntungan bisnis, mendekatkan yang jauh, dsb. Nilai plusnya lagi, semuanya dilakukan dengan cara yang cepat dan murah.
Namun, hal-hal negatif yang ditimbulkan internet pun tak sedikit. Beberapa diantaranya adalah begitu banyaknya kasus penipuan (bisnis bohongan), cybercrime (kejahatan di internet yang sulit untuk dijerat hukum, misalnya hacking), pornografi (bahaya untuk anak-anak yang belum cukup umur), dan bahkan menjadi candu (coba tengok fenomena facebook atau twitter dimana setiap harinya situs ini diakses oleh jutaan orang, meski yang dilakukan hanya membuka wall, update status, berkomentar, dsb). Bila ditelisik lebih jauh, hal-hal negatif itupun terkadang merupakan sarana untuk mencapai aktualisasi diri, dimana pelaku ingin menunjukkan ‘ini lho aku’, meskipun cara yang dilakukan kurang tepat.
Well, setiap hal memang memiliki nilai positif dan negatif. Itu semua kembali ke pribadi masing-masing, mau memanfaatkannya secara maksimal untuk hal-hal yang baik, ataukah hanya sekadar melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Semuanya ada konsekuensinya masing-masing. Tapi pendapat saya secara pribadi, sih, memanfaatkan internet untuk hal yang baik, tentu jauh lebih ‘dahsyat’ dibandingkan untuk melakukan kejahatan atau hal-hal yang merugikan orang lain. Dan tentu saja, mengaktualisasikan diri di internet (baca: eksis di internet) pun tidak harus dilakukan dengan cara negatif, namun banyak ‘jalan’ positif yang bisa digunakan.

Kendala Internet: Tantangan untuk Provider

Salah satu kelemahan komunikasi dengan internet adalah bahwa jangkauan internet hanyalah sebatas adakah sinyal atau tidak. Mungkin internet sudah menjangkau seluruh pelosok di Indonesia, namun ternyata jangkauannya hanya terbatas di kota-kota besar saja. Maksud saya adalah jangkauan sinyal di kota Yogya dan Semarang, tentu akan berbeda dengan daerah lain yang notabene disebut daerah ‘pelosok’. Sebut saja daerah di ‘pedalaman’ Kulon Progo atau Gunung Kidul (Yogyakarta).
Bagi teman-teman saya, kedua daerah tersebut selalu mendapat kesan sebagai daerah yang ‘agak primitif’ (bila dibandingkan dengan Bantul atau Sleman). Jadi kalau menyebut Gunung Kidul itu kesannya ya, pelosok, ‘ndeso’, jauh dari peradaban, dan adanya cuma gunung-gunung saja. Begitupun dengan Kulon Progo, ataupun daerah-daerah lainnya di belantara Pulau Jawa yang terkesan ‘ndeso’. Istilah itu kurang tepat sebenarnya, karena dilihat dari keterjangkauannya (sarana transportasi), daerah-daerah tersebut dapat dijangkau dengan mudah, hanya saja untuk hal-hal yang menyangkut jangkauan sinyal, agaknya daerah-daerah itu perlu mendapat perhatian khusus.
Well, saya sih masih agak lumayan untuk bisa ber-internet ria setiap harinya, karena saya berada di daerah kota pinggiran (meski sinyal tetap naik-turun). Tapi untuk teman-teman saya yang tinggal di daerah-daerah itu, mereka harus menggunakan operator (provider) yang terbaik untuk bisa ‘mendapatkan’ sinyal di daerah mereka. Jika tidak ada sinyal, itu artinya lost contact. Lebih jauh lagi, itu berarti bisa tertinggal dari peradaban. Istilahnya adalah tidak bisa eksis lagi. Padahal era sekarang adalah era teknologi dimana semua hal bisa diakses secara mudah hanya dengan internet.
Hal ini menjadi PR untuk seluruh penyedia jaringan internet (provider), bagaimana caranya supaya bisa memuaskan pelanggannya. Coba saja, bagaimana bisa tetap eksis jika jaringannya pun naik-turun dan putus-nyambung terus, kan? Jadi, kualitas yang terbaik harus diberikan untuk kepuasan pelanggan. Istilah dalam pelajaran biologi adalah ada simbiosis mutualisme yang terjadi, yaitu sama-sama diuntungkan, baik untuk provider maupun untuk pelanggan. Dengan begitu, ketika PR itu nantinya bisa terealisasikan, semua pengguna internet benar-benar bisa eksis dan mengaktualisasikan dirinya dengan internet, tentu saja dengan cara yang baik. Semoga. (arifatih)


Ini nih Provider yang Bikin Eksis, GSM yang Baik

Air Terjun Cengkehan Imogiri, Natural dan Menantang

ternyata, bantul memiliki sejuta tempat wisata sangat menarik sekali. setelah puas menjelajah pantai selatan, atau mampir di alun-alun kota bantul, coba cek salah satu air terjun 'perawan' yang ada di daerah imogiri. well, kalau belum tahu, lets cek it out!
***
nama air terjun ini memang saya tidak tahu, karena belum banyak terekspost public, dan minim fasilitas dan perawatan, tapi letaknya di desa cengkehan, wukirsari, imogiri, bantul, sekitar 40 menit dari pusat kota Jogja. air terjun ini istimewa bagi saya, beberapa keistimewaannya antara lain adalah:
  1. lokasinya di pedalaman gunung, sehingga sangat asri, sepi, dan tidak banyak yang berkunjung.
  2. jalan menuju ke sana ekstrim banget, mendaki bukit, menyusuri pinggir jurang, menapaki batu-batu curam, dsb. sangat bahaya, tapi seru.
  3. pemandangannya keren, hanya ada hijau, ditambah ada batu-batu besar, dan suara gemericik air.
mungkin air terjun cengkehan ini dulunya hanya sungai biasa, karena memang tidak tinggi juga, tak sampai 5 meter lah (kayaknya sih, soalnya kemaren nggak bawa meteran juga *tepok jidat*). air mengalir dari sela-sela batu, menuju entah ke arah mana. tidak terlalu deras juga. kemaren saya pas kesana warna airnya coklat, karena malam sebelumnya turun hujan. tapi menurut penduduk di sekitar sana, airnya jernih bila tidak coklat. bagus banget.
tapi, sayangnya, tempat ini kurang fasilitas. hanya ada tempat parkir di jalan masuknya (tempat parkir di rumah penduduk). jadi, dari jalan masuk hingga ke air terjun bisa memakan waktu 15 menit, itupun dengan medan yang berbahaya. tidak ada toilet atau foodcourt, hanya ada hutan dan lereng yang berbahaya. jadi harus ekstra hati-hati. tapi setelah perjalanan yang cukup ekstrim itu, pemandangan yang didapatkan benar-benar sepadan kok. duduk-duduk di pinggir sungai, sambil bermain air. atau ingin mendekat ke air terjunnya. atau hanya ingin berfoto ria. semuanya cukup menari untuk dijajal di air terjun cengkehan ini.
ohya, jam buka pengunjung untuk tempat ini adalah pukul 09.00-15.00 WIB, soalnya kalau hari mulai gelap, tempat ini tidak ada penerangannya juga, jadi berbahaya banget.
Fasilitas
tidak ada fasilitas, hanya tempat parkir
Biaya Masuk
tidak ada biaya masuk, gratis, tapi membayar biaya parkir (saya kemarin tidak tanya, tapi mungkin hanya sekitar 2-5ribu saja)
Ingat Ini!
  • gunakan pakaian hiking (celana, sandal gunung/sepatu, topi), jangan pernah pakai sandal apalagi higheels. yang ada sepatu kamu bisa 'jebol'.
  • bawa minuman, karena melelahkan sekali.
  • jangan pergi sendiri, karena takutnya kalau sendiri nanti hilang nggak ada yang tahu (tepot jidat lagi).
  • hati-hati saat mendaki bebatuan di air terjun, karena bebarapa batu bisa licin, atau rawan runtuh sehingga bisa terpeleset dan jatuh.
  • berbuat yang baik, menjaga etika, moral, dan jangan berpacaran yang berlebihan.
Bagaimana menuju ke sana?
agak susah juga untuk memberi arahan menuju ke air terjun cengkehan, wukirsari, imogiri, bantul, yogyakarta ini. tapi, coba deh ikuti rute ini.
dari arah pusat kota Jogja, carilah jalan Imogiri Timur (jalan menuju Makam Raja-raja Imogiri). setelah mengendarai selama kurang lebih 15 menit, kamu akan menemukan jembatan cukup besar bernama jembatan Karang Semut. di sini kamu harus hati-hati, karena pada belokan arah kiri nomor 2, kamu harus belok kiri (saya lupa penanda untuk belokan ini apa). yang jelas, bila kamu berkendara selama 10 menit dan menemukan gerbang Desa Wisata Wukirsari, berarti kamu benar. Setelah bertemu gerbang itu, kamu tetap jalan lurus, dan menemukan percabangan dua (berbentuk Y). ambillah yang kanan. ikuti jalan itu lurus saja hingga menemukan Peta Wisata Desa Wukirsari dan sekolah MI Ma'arif Imogiri di kanan jalan. Kamu bisa bertanya pada penduduk setempat, soalnya jalan menuju ke sana membingungkan, jadi harus ekstra hati-hati biar tidak nyasar. Nah, selamat berjalan-jalan.
(maaf, foto belum diposting karena blutooth nya rusak...*mbanting.bluetooth*)

Pantai Baru, Satu Lagi Pesona Pantai di Bantul

Setelah menjelajah di Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Patehan (Pandansari), Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dsb...daerah Bantul masih memiliki berbagai pantai menari yang tidak kalah 'indah' untuk dikunjungi...dan kemaren saya berkesempatan untuk menjelajah di Pantai Baru, Srandakan.
Jejeran Perahu di Bibir Pantai Baru
Jejeran Perahu di Bibir Pantai Baru
Namanya memang pantai Baru, dan memang pantai ini tergolong 'baru' dan mulai dikenal dalam beberapa bulan terakhir ini. Mungkin anda yang suka melakukan wisata pantai dan menjelajah di pantai daerah Sradakan, pernah mendengar atau bahkan menjambangi pantai Pandansimo. Nah, pantai Baru terletak sekitar 500 meter ke arah timur dari pantai itu.
Pantai Baru menawarkan pesona yang tak kalah dibandingkan pantai-pantai lainnya yang ada di Bantul. Jalan yang lurus dan lapang mempermudah akses ke tempat ini.Perjalanan dari pusat kota Bantul bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.
Setelah perjalanan agak jauh, teryata sudah ada TPR di sana (tempat pembayaran retribusi). Untuk tiap motor (dengan 2 penumpang) dikenai biaya 5ribu. Tiket itu pun ternyata tiket terusan, karena kita bisa langsung menuju pantai Kuwaru setelah puas ke Pantai Baru.
Begitu tiba di Pantai Baru, saya langsung disambut dengan deretan warung penjual ikan. Warung-warung itu berjejer rapi, agak jauh dari bibir pantai. Saya (lagi-lagi) dicegat mas-mas, ternyata tukang parkir. Ternyata tempat parkirnya agak jauh dari pantai, sekitar 400 meter. Tapi motor itupun bisa diparkir sesuka kita asalkan masih ada di area pantai, jadi kami memarkirnya di dekat sebuah warung makan.
Setelah deretan warung, saya perlu berjalan sekitar 100 meter melewati rimbunan pohon cemara, baru dapat menikmati keindahan pantai Baru. Sayangnya, pantai ini landai di beberapa tempat, sehingga harus ekstra hati-hati kalau mau bermain air. Namun jika tidak mau bermain air, pemandangan yang ditawarkan sungguh elok. Banyak perahu yang berjejer di bibir pantai, sehingga menambah keindahan tersendiri.
Saya dan teman-teman memutuskan untuk duduk di dekat kapal, jadi tidak terlalu panas (hari itu panas sekali). Hari itu pantai lumayan ramai, ada beberapa anak SD yang bersepeda ria, sekelompok pasangan muda-mudi, suami-istri, keluarga besar, dsb.
Setelah puas melihat pemandangan, bermain air, berfoto ria, dan matahari yang semakin tinggi dan cuaca panas, saya dan teman-teman pun mmeutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami.
Fasilitas:
Pemandangan Pantai Baru
Pemandangan Pantai Baru
  • toilet
  • mushola
  • pendopo
  • warung makan
  • aneka penjual ikan segar
Ingat ini!
  • Hati-hati saat bermain air, karena ombaknya besar.
  • Kunci kendaraan bila diparkir di area pantai (yang tidak ada penjaganya)
Tiket:
  • masuk: 5rb/motor (2 orang) = terusan ke pantai Kuwaru
  • parkir: 2rb/motor
Bagaimana Menuju ke Sana?
tak perlu bingung untuk menuju ke Pantai Baru. Anda hanya perlu menuju ke Jalan Srandakan. Jalan Srandakan adalah jalan menuju kulon progo (arah jembatan kulon progo). Begitu tiba di bundaran srandakan (sebelum jembatan), belok ke kiri arah pantai Srandakan. Tak perlu bingung, karena sudah banyak rambu penunjuk jalan. Ikuti saja arah jalan hingga sampai di pertigaan. Bila ke kiri ke arah Pantai Kuwaru, bila ke kanan ke arah pantai Baru. Anda tinggal belok kanan, dan mengikuti jalan itu. Tak sampai 5 menit, anda akan menjumpai TPR Pantai Baru dan Pandansimo.