Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Sunday, October 13, 2019

Semu

Ingatan terbang ke masa lalu
Kotak kenangan terbuka lebar
Segala perasaan membuncah
Segala adegan berkelebat
Diantara putih dan abu-abu
Ada perasaan baru, haru, biru

Monday, March 3, 2014

Doa-doa Cinta


Di bawah lentera malam yang memancar redup
Ku hadirkan bayangmu lewat sudut gelap
Rindu yang merajuk ingin memeluk
Tapi jarak menjadi terlalu jauh untuk dijangkau
Penantian ini serasa seabad lebih
Menghitung detik yang berlalu
Karena lantunan doa menjadi pengikat hati kita
Di saat raga tak dapat bersua

Duhai lelaki berwajah teduh...
Betapa kosong detik-detik tanpa dirimu di sini
Ku rasakan rembulan menjadi redup tanpa dirimu
Dan hanya kepala tertunduk melantunkan doa saja
Berharap kau di sana, merasakan hal yang sama
Hanya Dia Yang Maha Cinta
Ku pintakan segenap resah tanpa dirimu
Semoga suatu hari, rembulan terlihat elok kembali
Ketika ku nikmati bersama dirimu

@Ratenusa Village, 3 Februari 2014
Khususon untuk My Gabriel

Wednesday, January 22, 2014

Sajak Kerinduan Untukmu (Warna-warni Ende Part. 35)



Rindu adalah tentang daun yang bergoyang mendamba angin melalang
Adalah tentang mendung yang memayungi bumi menunggu hingga rintiknya terjatuh
Tentang masa lalu yang berputar melewati tahun-tahun dalam kesendirian
Dan tak terasa hati diliputi rasa rindu tiada terperi
Pada deburan ombak yang berkejaran dengan pasir pantainya
Pada keramaian Malioboro yang dipenuhi lautan manusia dari penjuru dunia
Pada gemerlap lampu jalanan menyisir setiap sudutnya
Pada makanan seharga dua seribu perak yang mengisi perut-perut kosong kita
Hujan akan rintik pada bulan-bulan awal
Namun, panas menjadi terlalu menyengat pada bulan-bulan sesudahnya
Biru akan menemani kita menikmati setiap sudut sejarah di sana
Memang, rindu hanya akan terasa ketika ia telah jauh dari mata
Memang, sedih akan terasa ketika ia tidak bersanding dengan kita
Maka, hanya bayang-bayang semua itu yang akan menemani hari-hari kita
Tentang eksotisme, gemerlap, kesederhanaan, sejarah, yang bersanding menjadi satu
Adalah Jogja...
Dimana aku pergi namun pasti kan kembali
 
~14 Januari 2014 (140114)~

Sunday, December 1, 2013

Lagu untuk yang Rindu Rumah (Warna-warni Ende Part.23)

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home, mmm
May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know
And I've been keeping all the letters
That I wrote to you
Each one a line or two
I'm fine baby, how are you?
Well I would send them but I know
That it's just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that
Another aeroplane
Another sunny place
I'm lucky I know
But I wanna go home
Mmm, I got to go home
Let me go home
I'm just too far
From where you are
I wanna come home
And I feel just like
I'm living someone else's life
It's like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
That this was not your dream
But you always believed in me
Another winter day
Has come and gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home
And I'm surrounded by
A million people I
I still feel alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know
Let me go home
I've had my run
Baby, I'm done
I gotta go home
Let me go home
It'll all be all right
I'll be home tonight
I'm coming back home

Friday, November 22, 2013

Sweetest November (12 Bulan yang Telah Kita Lewati)


Jalan yang kita tempuh ini tidaklah semudah menjelajah Petungkriyono
Tak sepanjang perjalanan kita dari Panggang ke Wonosari
Tak sesingkat malam yang kita nantikan berakhir, lalu kita bertemu lagi esok paginya
Tak selama 1 menit kita bercakap di depan kelas I kreatif, mempertanyakan kabar satu malam lalu
Tak selama 12 bulan yang telah kita lewati dengan begitu banyak petualangan menakjubkan

Andai waktu bisa terulang, setiap kenangan itu benar-benar layak untuk membuat kita tersenyum
Meski terkadang tangis pun mempercantik perjalanan kita
Meski rasa cemburu yang menggelegak akan menambah kasih kita

Adalah 12 bulan yang penuh dengan rasa syukur telah kita lewati

Masih ingatkah kau pada ombak yang berkejaran di pantai-pantai yang kita singgahi?
Masih terasakah semilir angin pinggir sawah di jalan Kulon Progo selepas kita pergi ke Purworejo?
Masihkah dinginnya Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Sleman, Jogja, dan Bantul dini hari terasa menusuk ke sumsum tulang?
Masihkan teringat malam terakhir sebelum aku meninggalkan Jogja?
Atau, terasa lembutkah semua hal manis dan sederhana yang pernah kita lakukan berdua?

Duhai kekasih hati,
Bersamamu tak pernah ku temukan jalan buntu
Bersamamu seluruh doa-doaku terjawab sudah tanpa keraguan
Bersamamu tak ada yang terasa berat untuk ku jalani
Bersamamu segalanya terasa begitu berwarna merah jambu

Meski sekarang kita berjauhan
Hingga rindu terasa menusuk setiap detiknya

Hanya angin yang bertiup saja seolah mampu menyampaikan rinduku
Hanya langit biru saja yang seolah mendamaikan hatiku untuk bertemu dengamu
Berharap esok hari adalah hari dimana kita bertemu setelah sekian purnama kita terpisah
Meski waktu bergulir terlampau lambat

Cinta, berapa purnama lagi harus ku hitung untuk kita bertemu
Ya, masih ada begitu banyak purnama
Tapi tak mengapa...
Aku masih di sini
Menghitung dengan sabar setiap purnama
Menanti datangnya hari itu

Rabbi, kami pintakan mahabbah yang tiada kering mengalir dalam hati kami
Agar setiap cinta yang kami rasakan, adalah cinta yang Engkau anugerahkan dengan sempurna
Syukur tiada terperi kami lantunkan atas kuasaMu
KarenaMu, ya Rabb, setiap pertemuan dan perpisahan kami terjadi
Maka, senantiasa jagalah hati kami
Untuk setia...

Menanti masa dimana dapat bertemu kembali
Kemudian menautkan cinta dalam ikatanMu
Untuk satu rindu, satu cinta, dan satu masa depan
Untuk kami.
Hanya kami berdua.

*untuk mengingat pertemuan kita 1 tahun yang lalu...
the sweetest november that i’ve ever had.
Just being with you is so wonderfull, My Dearest.
*22112012-22112013, 12 purnama pertama.

Sunday, November 10, 2013

Sepotong Rembulan untuk Berdua

Oleh: Tere Liye


Malam ini,
Saat dikau menatap bulan,
Yakinlah kita melihat bulan yang sama,
Menyukuri banyak hal,
Berterima kasih atas segalanya,
Terutama atas kesempatan untuk saling mengenal,
Esok-pagi,
Semoga semuanya dimudahkan.

Malam ini,
Saat dikau menatap bulan,
Yakinlah kita menatap bulan yang satu,
Percaya atas kekuatan janji-janji masa depan,
Keindahan hidup sederhana,
Berbagi dan bekerja keras,
Mencintai sekitar dengan tulus dan apa adanya.

Malam ini,
Saat dikau menatap bulan,
Yakinlah kita menatap bulan yang itu,
Semoga yang Maha Memiliki Langit memberikan kesempatan,
Suatu saat nanti,
Kita menatap bulan,
Dari satu bingkai jendela.
~*~

Amin amin aminnnnn...

Counting down the full moons ^^





Sumber puisi:
Yustisianisa. 2010. Ya Allah Jadikan Dia Jodohku, Sebuah Proposal Pernikahan. Yogyakarta: Mahabbah Media



Puisi ini pernah saya tulis di selembar kertas beberapa bulan lalu ketika dia mau pergi ke Pekalongan atau Jombang—entahlah saya lupa. Puisi ini selalu selalu selaluuuu mengingatkan saya padanya. Puisi ini...ah...pokoknya membuat saya benar-benar semakin dekat dengan rumah. Puisi ini membuat rindu saya semakin memenuhi gentong-gentong yang hampir memenuhi isi hati saya (*nglebay tingkat dewa, hahaha). Puisi ini selalu menemani saya kala purnama hadir. Puisi ini selalu selalu dan selaluuuu membuat saya menanti purnama selanjutnya, hingga genap 12 purnama saya pergi.


Dan puisi yang saya maksud adalah puisi yang ada di bukunya Yustisianisa, seorang sahabat terbaik yang memperkenalkan Tere-Liye pada saya. Puisi ini ada di bukunya yang berjudul ‘Ya Allah Jadikan Dia Jodohku, Sebuah Proposal Pernikahan’—yang kebetulan salah satu puisi saya juga nangkring di buku itu ^^). Buku ini adalah satu-satunya buku galau yang saya bawa sampai ke Ende, hehehe... Karena buku ini mengingatkan saya selalu pada mereka: sahabat saya dan kekasih saya dan pekerjaan saya. Ah...rindu menulis v.v 
*Satu tahun untuk selamanya!
*postingan spesial untuk My Gabriel...hihi