Wednesday, July 18, 2012

Di Hari yang Bertoga Ini 1

aku tergopoh-gopoh memakai helm, slayer, dan sarung tangan. kemudian menyalakan motor. tanpa ba-bi-bu, motor langsung ku pacu menuju kampus. hari ini hari sabtu, dan tidak seperti biasanya aku menuju kampus. ada acara wisuda hari ini. dan yang lebih menyenangkan, hari ini mas hasbi—pacar tercinta—diwisuda.

emm, sebenarnya tidak praktis dia pacarku sih. kita sudah lama tidak ada komunikasi. dia sibuk dengan skripsinya, kerjaannya, dsb., jadilah aku dicuekin, tidak ada komunikasi, dan hambar. tapi karena aku sayang dia, makanya aku mau datang ke wisudanya. pengen sih ketemu sama bapak, ibuk, mbaknya, adeknya, dan keluarga lainnya. pengen menjadi bagian dari ‘itu’. :)

tak sampai satu jam aku sudah sampai di GOR UNY.

banyak sekali orang di sini. padat mobil, orang, bus, motor, dsb. banyak tenda foto berjejer. semakin banyak yang berteriak, ‘bunga mbak bunga.’ sambil menyodorkan satu karangan bunga antara 10-20 ribu. ah, mahal, itu mah 5ribu juga dapet. untuk aku sudah sempat mampir ke kotabaru untuk membeli bunga.

ah, mas hasbi mana ya? batinku.

tidak sampai 5 detik, pintu GOR terbuka dan rombongan wisudawan dan wisudawati keluar. hanya ada warna hitam di sana, karena semuanya memakai toga. aku berlari menuju tempat yang agak tinggi, berusaha mengenali wajah mas hasbi diantara baju-baju hitam itu.

ah, sepertinya percuma saja. terlalu banyak orang.

10 menit kemudian, rombongan wisudawan berselempang ‘cum laude’ keluar. nah ini nih…batinku.
dan benar, aku menemukan wajahnya. tampak capek, tapi bahagia. aku mengunci pandanganku ke arahnya dan menerobos lautan massa di depanku. aku mengikutinya hingga terus, hingga dia berkumpul bersama dengan keluarganya—melihat bapak, ibu, adek, dan mbaknya.

aku mendekatinya dan mencolek bahunya. dia menoleh, dengan gerakan slow motion, lalu tersenyum melihatku. karangan bungaku berpindah ketangannya. bersalaman denganya, bapak, ibuk, dan semua keluarganya.
‘maaf ya kalau aku nyuekin kamu.’ bisiknya di telingaku.

aku tersenyum dan menggeleng pelan, ‘aku tahu kok mas, jangan berprasangka buruk. aku selalu tahu.’
mas hasbi tersenyum.

teringat berbulan-bulan tanpa kabarnya dan sekarang aku berada dalam keadaan seperti ini. ah, rasanya air mata, kekesalan, sakit hati, su’udzon yang terjadi dalam bulan-bulan itu terlihat sangat lebay sekali.

‘makasih ya, sudah datang.’

aku tersenyum lebar. makasih ya mas…sudah memberikan kesempatan padaku untuk bersabar, menabung rindu, setia, menghargai, dan percaya padamu.

#2 juni 2012, ketika ada keinginan ‘itu’, tapi logikaku meminta untuk tidak datang dan menuangkan adegan-adegan itu dalam tumblr.
so pathetic…!

1 comment:

  1. Heh mas hasbi...kamu jadi cowok bodoh amat sih...itu ada cewek high quality tergila2 sama kamu malah dijadiin cadangan. Akhirnya dia kan disambar orang.

    ReplyDelete