Tuesday, January 28, 2020

TIPS DAN TRIK SUKSES CPNS PART. 2


BACA DULU POSTINGAN SAYA SEBELUMNYA DI SINI.

Apa kabar?

Sudah melakukan usaha apa saja, wahai para pejuang NIP! Sudah belajar hingga jengah? Sudah belajar hingga ingin muntah-muntah? Sudah wiridan hingga terkantuk-kantuk? Syukurlah…berarti tips saya dilaksanakan. Medan pertempuran sudah di depan mata. Jangan sampai menyesal hanya karena: tidak sempat. Tidak sempat belajar, tidak sempat berdoa, tidak sempat ini itu, dan lainnya. Alesan aja kan sebenarnya, pembenaran untuk kalimat ‘kurang berusaha’.

Well, di postingan sebelumnya, saya sudah bahas tentang tips-tips pra ujian. Iya, tips untuk belajar, berdoa, dan usaha lainnya. Kali ini, saya akan kasih tips saat ujian. Penting banget lho hari H saat ujian itu. Mungkin bagi sebagian besar orang, saat hari H justru saat berserah diri. Tak perlu belajar, tak perlu berdoa. Cukup. Tapi kurang tepat sih. Iya, kalau sudah selesai ujian, barulah berserah diri. Selama belum diklik submit, maka kamu masih bisa mengetuk pintu langit untuk memohon keajaiban.

Yuk langsung aja kita bahas.


Pertama: Tahu kapan waktu tes dan di mana tempatnya
Harus banget kamu tahu dimana dan kapan kamu tes. Tempat pastinya di mana dan waktunya kapan. Kalau perlu, H-1 kamu harus cek lokasi tesnya. Hitung-hitung refreshing dari belajar. Lihat keadaan di sana biar familiar dan tidak grogi keesokan harinya. Bisa lihat juga kondisi pelamar lain yang tes sebelumnya, jadi bisa tahu pakaiannya, prosedur ujian, dsb. Kalau kamu dari luar kota, pastikan sudah booking hotel jauh-jauh hari, planning menuju ke lokasi ujian pakai kendaraan apa, atau kalau mau dilaju (pakai kendaraan pribadi) maka harus persiapkan kendaraannya sehat dan aman. Karena apa? karena tes tidak akan diulang lagi gaes, apapun penyebabnya. Sakit, cuaca, macet, kelupaan ini itu, adalah alasan yang tidak bisa ditolerir oleh panitia. Kamu sudah kalah sebelum bertanding. Makanya, penting untuk tahu kapan dan dimana kamu tes. Pernah baca sih, ada kasus dimana seorang pelamar datang ke lokasi tes, salah tanya petugas dan tahunya tes ditunda sorean. Eh ternyata doi tes saat itu. Akhirnya gagal. Please…kalau bisa cari kenalan yang tesnya barengan biar bisa dapat info-info kayak gitu. Info sedetail itu penting banget loh ya.

Ohya, usahakan untuk datang ke lokasi 1 jam sebelum waktu pelaksanaan. Mempertimbangkan hujan, macet, dan lainnya. Lebih baik datang awal daripada datang mepet.

Kedua: Persiapan printilan
Tesnya cuma 2 jam, printilan yang dibawa buanyak banget. Belum lagi kalau hujan. Belum lagi kalau punya anak. Belum lagi kalau lokasinya di luar kota, bahkan luar kabupaten. Duh…yang momong juga ikutan dibawa. Sekeluarga ikut semua. Karena bagi sebagian orang, tes CPNS adalah moment bersama. Si ibu nganterin anaknya tes, si suami nganter istrinya tes, dan sebagainya. Pas saya tes dulu, ada yang sekompi keluarga dibawa semua. Udah macam mau piknik ke kebun binatang. Beneran!

Sebelum bahas printilan, pastikan kamu tahu apa saja yang dibawa dan ikutin aturan itu. Sepatu warna apa, baju apa, pakai dasi tidak dan sebagainya. Jangan nggampangke, merasa…halah nanti juga tidak dicek. Atau bersikap ‘ntar beli disana juga ada’. Atau njagakke orang lain juga PUNYA. Ya kalau orangnya punya, ya kalau ada warung, ya kalau ada yang jual, kalau nggak, kan malah ribet sendiri. Menurut saya itu sih sudah nggak serius banget mau ikut tes.

Pernah dengar ada kasus begini, sepatu disuruh pakai warna hitam eh pakenya warna lain. Akhirnya doi pinjam sepatu peserta lain yang ujian di sesi berikutnya. Lah ketika si peserta itu giliran mau tes, bingung lah karena yang di dalam belum keluar. Akhirnya sepatunya di lakban hitam (LAKBAN gaes, miris!). Ya boleh ikutan tes sih, tapi kan pakai acara dag-dig-dug takut nggak bisa ikutan tes kan.

Oke, printilan yang saya maksud adalah ini:
  • Bawa minum dan snack yang disukai. Ada kan tipe orang yang makan kalo lagi grogian. Kalau mau tes biasanya cuma minum saja sih. Tapi setelah tes kan lavar tingkat dewa ya. Nah, bawa makanan buat setelah tes juga. Cukup air mineral sama roti aja sih.
  • Buku catatan selama belajar dibawa. Tak perlu bawa buku soal-soal. Usahakan semua sudah dicatat di buku catatan itu. Kalau tiba-tiba lupa, bisa dibuka lagi sambil nunggu.
  • Payung kalau hujan
  • Alat tulis sudah siap pakai, dirautin dari rumah. Biasanya panitia udah nyiapin alat tulis (pensil dan penghapus). Tapi, tak ada salahnya nyiapin.
  • Kartu identitas yang harus dibawa apa saja, ceklis beneran. KTP, kartu ujian. Cek!
  • Fotokopian kalau disuruh bawa harus dilebihi biar tidak kurang.
  • Foto kalau disuruh bawa harus dilebihin jangan ngepas bawanya.
  • Semua berkas disiapin dalam map bening agar tetap rapi dan tidak lecek. Kartu identitias asli/KTP sudah disiapkan di tempat yang mudah dijangkau.
  • Bawa jam tangan sebagai penunjuk waktu pribadi.





Ketiga: Berdoa
Mendekati hari H, saya biasanya sudah tidak konsentrasi dalam belajar (tapi ada juga yang malah semangat loh). Jadi, saya biasanya perbanyak berdoa saja. Dari rumah sampai lokasi, hingga masuk ke tempat tes, saya wiridan dan doa khusus. Tolong, kurangin itu main ponsel atau ngobrol cekikikan bareng temen. Serius lho, waktu saya ujian, 95% peserta yang menunggu tes itu ngobrol dengan temannya, 5% sisanya diam, tidur, atau berdoa. Lah, daripada banyakin ngobrol nggak jelas, mengapa tak memanfaatkan waktu itu untuk berwiridan, mohon pertolongan sama Tuhan, kan. Dan jangan bahas soal-soal ujian lagi kalau memang tidak ada buku pegangannya. Karena akan membuat bertanya-tanya dengan jawaban yang tidak pasti.

Oh ya, tips lagi. Saat sudah duduk di kursi peserta, ada 2 kali kita login. Nah, saat mau login itu, saya manfaatkan untuk berdoa. Pertama, saat login sebagai peserta CPNS. Kedua, saat login ke soal. Saat login ke soal itulah yang paling menentukan menurut saya. Why? Karena hanya tangan Tuhan lah yang bisa membuat sistem di komputer itu memunculkan soal-soal yang MUDAH. Iyes…jadi soal-soal CPNS itu diacak dari database pusat. Ada orang yang cukup beruntung dan mendapatkan soal yang mudah, ada pula yang mendapatkan soal sulit dan tidak ada jawabannya. Saya berani bilang begitu karena saat tes, sebagian besar soalnya familiar cenderung mudah dan jawabannya langsung kelihatan. Memang skor saya tidak so high sih, tapi menurut saya itu salah satu faktor X yang menentukan.

Untuk faktor berdoa ini, saya juga minta tolong pada suami dan orangtua saya untuk mendoakan. Saya kabari mereka, tes mulai jam berapa dan selesai jam berapa. Supaya mereka membantu saya lewat doa-doa selama saya berjuang mengerjakan soal. Jadi, di dalam ruangan saya berjuang mengerjakan soal-soal, si suami dan Ibuk, berdoa juga. Jangan lupa juga wiridan sambil membaca soal. Inget Alloh selalu!
Keempat: Kerjakan yang mudah
Bagi soal menjadi 3 kategori. Soal mudah, sedang, dan sulit. Soal mudah adalah soal yang sekali baca langsung tahu jawabannya dan pasti benar. Soal sedang adalah soal yang ragu-ragu jawabannya atau yang bacaannya panjang tapi malas membaca meski sebenarnya bisa, atau soal yang tahu jawabannya tapi harus 2 langkah pengerjaannya (soal tipe HOTS) sehingga memakan banyak waktu. Soal sulit adalah soal yang sama sekali tidak tahu jawabannya atau tidak tahu cara mengerjakannya.

Kerjakan soal urut dari nomer 1. Untuk soal mudah, tak perlu dipikirkan ya. Pokoknya langsung labas. Untuk soal sedang dan sulit, bisa dilewati dulu tapi nomernya harus dicatat di kertas yang disediakan oleh panitia.

Nah, setelah semua soal selesai dibaca dan tersisa beberapa soal sedang dan sulit, segera kerjakan soal sedang terlebih dahulu. Setelah selesai dengan soal sedang, maka kerjakan soal sulit. Next, tips untuk soal sulit adalah menggunakan logika. Tetap harus dibaca atau dihitung (kalau matematika), kemudian dipilih jawaban yang mendekati. Tak selalu berhasil, tapi minimal sudah berusaha. Kalau sudah kehabisan waktu dan ada soal sulit yang belum dikerjakan, sudahlah dijawab asal saja. Jangan lupa berdoa saat mengeklik jawabannya J

Kelima: Skill membaca soal
Soal CPNS berjumlah 100 soal dengan durasi 90 menit (TWK 35, TIU 30, dan TKP35, tapi coba cek lagi siapa tahu saya salah ya!). Itu artinya satu soal hanya punya waktu 54 detik saja (tidak ada satu menit, Bray). Padahal soal-soal CPNS bervariasi, ada yang bacaan banyak, ada yang hitungannya tidak ketemu, ada yang soalnya singkat tapi jawabannya sulit. Iya, bikin frustasi.

Tips saya adalah dengan meningkatkan skill membaca soal. Soal harus dibaca dengan teknik membaca cepat. Sekali baca harus paham apa maksudnya. Maksimal 2x baca. Jangan dibaca per kata, tapi inti pertanyaannya. Skill ini bisa didapatkan jika RAJIN membaca soal. Inilah mengapa kita harus BELAJAR. Jika satu soal sudah 2 kali membaca dan tidak paham juga, langsung lewati saja. Tapi, jika kamu sudah terbiasa membaca cepat, 1 soal bisa langsung dipahami artinya dalam lima detik, dan mengeklik jawaban 10 detik kemudian. Sesingkat itu. Hal ini juga berlaku untuk soal matematika (TIU). Jika sudah terbiasa mengerjakan soal matematika, pasti akan langsung ketemu jawabannya tanpa oret-oretan. Oh ya, satu tips lagi, jika bingung isi pertanyaannya, langsung baca jawabannya saja. Pahami jawaban dan pertanyaannya.

Tambahan satu tips lagi. Sebenarnya bukan masuk skill membaca sih, tapi skill mengoperasikan komputer. Dengan mengoperasikan seefektif mungkin, maka akan menghemat setidaknya 15 menit waktu. Mengapa? karena bagi yang tahu shortcut nya, maka tidak melulu menggunakan mouse untuk mengoperasikan halaman layar. Nah, biasanya, saya menggunakan 2 tangan saya. Tangan kanan memegang mouse (plus pensil dan kertas di dekat mouse), dan tangan kiri memegang keyboard (sepertinya sih tombol spacebar, plis kroscek lagi ya saat mode LATIHAN sebelum mulai tes). Mouse berguna untuk mengeklik jawaban, keyboard untuk next soal. Jadi, dari memencet jawaban, tidak perlu menggerakkan mouse ke arah next. Menurutnya saya, 10 detik sudah terbuang untuk mengarahkan tombol. Coba kalikan dengan jumlah soal. Kan banyak.
Nah, skill ini berguna untuk mengatur waktu selama tes. Next ya.

Keenam: Atur waktu
Pelamar yang menguasai skill membaca soal dengan cepat (dan operasi komputer), mampu menyelesaikan 100 soal dengan menyisakan waktu selama paling tidak 20 menit yang bisa digunakan untuk mengulang soal-soal yang dilewati. Jika membaca soal saja pelan-pelan…aduhhh…keburu habis waktunya.

Saat tes, saya membagi waktu untuk setiap bidang. Untuk TWK 15 menit harus selesai. Karena soal TWK mayoritas pendek, singkat, meski jawabannya tidak mudah (ya jelas, hahaha). Untuk TIU bisalah 30 menit karena bacaannya biasanya panjang dan soal hitungannya agak banyak. Tapi bisa juga lebih cepat kalau mendapat soal yang mudah (kembali ke bahasan BERDOA). Nah, TKP adalah tantangan baru karena soal-soalnya membuat berpikir keras, main perasaan ini. Saya tak bisa banyak memberi tips kalau TKP, tapi kalau sudah mentog, saya pilih jawaban yang paling panjang, tapi tetap yang logis, hahaha.

Nah, sisa dari waktu itulah, bisa digunakan untuk mengulang materi. Saat tes yang lalu, saya masih ada sisa waktu 25 menit setelah 100 soal saya baca, kemudian mengulang soal sedang dan sulit selama 10 menit (ada sekitar 20 soal), 5 menit mengulang soal-soal yang ragu-ragu, dan sisanya ngalamun (iya, konyol ya, hahaha), melihat pelamar lain yang sedang tes, dan tetap, harus berdoa.



Ketujuh: Tawakal
Setelah serangkaian usaha dilakukan, doa tak putus dipanjatkan, sekarang saatnya untuk tawakal. Harusnya sih dari awal proses memang sudah tawakal. Bahwa semua yang dilakukan ini untuk Tuhan, dan takdir keterima atau tidak ya terserah sama Tuhan.

Kalau nantinya keterima, ya jangan sombong dengan bilang ‘aku lhoh sinau, amalan ini itu, bla bla bla’. Itu namanya kamu sudah sombong, Bray. Kamu diterima itu adalah karena Gusti Alloh. Bahkan jangan pun menyombongkaan amalan yang sudah dilakukan. Kita toh tak tahu, apa yang membuat Gusti Alloh memberikan nikmat CPNS itu, kan. Bisa karena doa leluhur, bisa karena doa anak yatim, bisa karena satu amalan yang kita lakukan duuullluuu sekali yang bahkan kita nggak inget. Pokoknya, suka-suka Alloh lah mau kasih dari jalan mana.

Nah, kalau endingnya TIDAK lolos, jangan bersedih hati, apalagi iri dengan teman yang keterima, apalagi berburuk sangka dengan dia yang diterima. Jangan menghakimi orang lain: dia aja tidak belajar jarang ibadah kok diterima. Jangan pula mempertanyai mengapa orang lain yang diterima padahal usaha dan doa kita sudah sekeras itu, sedekah sudah banyak. Apa yang kurang? (*diikuti nangis drama).

Harap diingat ya, sodara-sodara, kamu lolos atau tidak itu haknya Gusti Alloh. Siapa kamu berani ngatur-atur Alloh biar kamu lolos. Rumusnya tidak sesederhana: 1 + 1 = 2. Tidak juga sesederhana, kamu usaha berarti kamu lolos. Kamu amalan berarti kamu lolos. Kamu berdoa berarti kamu lolos. Kamu usaha+berdoa berarti lolos. Tidak, Gaes. Tidak seperti itu. Alloh yang ngasih. Semuanya Alloh yang nentuin. Jangan berani-berani kamu ngatur-atur, ya.

Inget, kalau diterima ya bersyukur, kalau tidak diterima ya bersyukur. Rejeki tak hanya menjadi CPNS saja. Oke oke oke.

Baiklah…karena postingannya sudah sebanyak ini. Mari kita sudahi saja ya, gaes. Silakan bagi yang mau tanya-tanya lebih lanjut, bisa DM atau kontak via instagram atau twitter. Pesan terakhir sebelum ditutup: CPNS ini bisa diusahakan dengan ketekunan dan kedisiplinan. Jadi…selagi masih ada waktu, ayo usaha!

Love,
Arifatih

No comments:

Post a Comment