Saturday, November 2, 2019

TIPS DAN TRIK SUKSES CPNS

Latsar Golongan 3 Angkatan XVII 2019



















Tahun 2018 adalah tahun yang menurut saya sangat spesial. Di tahun ini saya bisa mendapatkan apa yang diidam-idamkan oleh banyak orang: status baru. Ya, tahun 2018 adalah tahun dimana saya lolos seleksi CPNS. Sekarang sih masih berstatus sebagai CPNS. Masih berusaha mendalami lebih lanjut tentang pekerjaan yang akan saya lakukan hingga 30-an tahun ke depan. Well, tulisan saya ini akan sangat panjang sekali. Jadi...akan saya bagi menjadi 2 part. Bersiaplaaaahhh (lol)


Budaya di daerah saya, terutama di seputaran Jawa, adalah bahwa mendapatkan pekerjaan sebagai PNS adalah main goal. Goal utama. Buaaannyyyaaak sekali orang yang bermimpi menjadi CPNS dan menjadikannya sebagai tujuan utama. Mengapa? Ya karena bagi banyak orang, PNS adalah pekerjaan yang aman. Aman karena tidak ada pemutusan kerja. Aman karena gajinya selalu datang tiap bulan, apapun yang terjadi. Aman karena ada jaminan di hari tua. Aman karena mertua senang. Ehh… hahaha. Kalau orang menjadi PNS, sudah pasti strata sosialnya naik di masyarakat. Lebih di-wong-ke dibandingkan dengan orang yang pekerjaannya biasa-biasa, meski gaji lebih banyak dibandingkan PNS (yes…buannnyaaak pekerjaan lain yang gajinya lebih baik dari PNS, gaes)

Tapi…karena banyak masyarakat yang ingin menjadi PNS, ya pasti persaingannya tak mudah, Gaes. Formasinya hanya berkisar puluhan, yang melamar bisa jadi ribuan. Iya…segitu inginnya sih jadi abdi negara. Termasuk kalian-kalian ini yang sekarang sedang membaca tulisan saya, pasti juga pingin kan, hayoooo ngakuuuu…
Ya kali kalau tidak pingin nggak mungkin lah nyasar di blog saya nih *ngeplak.

Nah…seleksi CPNS tahun 2019 kan digadang-gadang bakal ada lagi di trimester ketiga dan keempat ini. Banyak banget lho yang WA saya, tanya tips jitu keterima CPNS, buku apa yang dipakai, dan sebagainya. Wah…sampai capek kalau mau dijelaskan berulang-ulang-ulang. Seneng aja sih ada yang tanya, kalau sampai keterima saya pun seneng juga. Tapi…saya kan juga kerja, Gaes. Ada anak kicik yang butuh perhatian juga, hehehe. Palagi bapaknya (*eeehhh *keplak lagi)

So, saya pun membuat postingan ini dalam rangka menghemat tenaga jika harus ditanyai lagi, bagaimana tips menjadi CPNS. Tinggal share link, silakan baca. Pratis. But, inget ya…tips ini dari saya sendiri. Saya tak bisa menjanjikan akan menjadi CPNS setelah mengikuti tips ini. Jadi, harap sadar sendiri bahwa tips hanyalah saran dan anjuran saja. Mau ikut ya monggo…mau tidak ya sudahlah…
Oke, here we go.

Pertama: Niat
Hayooo jadi PNS niatnya mau mengabdi atau mau dapat untung. Niat itu perkara hatimu sama Tuhan. Kalau niat aja udah jelek, ya bagaimana Tuhan mau meridhoi. Rejeki itu mengikuti perbuatan. Jadi kalau kamu sudah melakukan perbuatan yang terbaik, Tuhan pasti akan kasih imbalan yang sesuai. Jadi…niatkanlah untuk ibadah dulu, ya. Niatkan untuk mengabdi agar mendapatkan ridho Illahi. Urusan rejeki, nanti akan mengikuti kok. Kalau niatnya Cuma cari untung dan kebetulan nantinya diterima, yang didapatkan ya pasti Cuma untungnya saja. Berkahnya bisa jadi tidak ikut serta. So, perbaikilah niat kamu semua, ya.

Pendapat saya ini juga diiyakan oleh sohib @erlanidee (doi bersikeras namanya harus muncul, bahahahaha)

Kedua: Berdoa
Ini sebenernya faktor yang menurut saya paling utama sih ya. Mau usaha sekeras apapun kalau tidak berdoa ya hasilnya tidak sebaik kalau diiringi doa. Ini faktor X sih. Jadi kadang ada orang yang begitu mendewakan usaha, sampai lupa berdoa. Padahal, yang membuat seseorang itu bisa atau tidak, siapa lagi kalau bukan Tuhan kan.

Berdoa ini tak hanya doa sendiri, juga doa dari ayah, ibu, suami, tetangga, kerabat, dan bahkan orang lain—ini nanti bahasannya nyambung ke sedekah juga. Sedekah ke fakir miskin, minta didoain. Sedekah ke anak yatim, minta didoain. Ini juga nyambung ke bahasan untuk segera menikah bagi yang jomblow (eaaaakkk). Biar ada 1 lagi yang doain, kan. Karena, kita TIDAK tahu doa siapa yang dikabulkan lho. Jadi, kalau kita tiba-tiba dapat mukjizat, soal tes yang keluar gampang-gampang, pikirannya jadi jernih, ngawurnya bener…lah jangan sombong dulu, bisa jadi itu hasil dari doa-doa orang lain. Ayo ayo…sudah banyakin doanya belum, sayyannggg…sudah banyakin sedekahnya belum, cintaaaa…

Kalau untuk yang Islam nih ya, silakan cari amalan yang terbaik. Bisa tanya pada Mbah Kyai, minta amalan yang bisa memudahkan hajat.

Ketiga: Berusaha
Ini konteksnya berusaha dalam artian belajar ya. Banyak banget yang dipersiapkan sebenernya. Ini saya rangkum sesingkat tapi sejelas mungkin ya.

a.       Pasang target
Saya pernah gagal CPNS tahun 2014 dengan skor cuma 290 saja. Lupa sih rinciannya berapa, tapi jatuh banget di TWK. Saya sampai malu menyebutkan skor saya saat itu. Tapi…justru kegagalan itu menjadi pelecut semangat. Begitu pulang dari ujian, saya menulis target untuk diri saya sendiri. Target ini saya tempel di dinding kamar sejak hari itu, dan saya lepas saat sudah diterima jadi CPNS. Begini penampakannya.
Target 4 Tahun Lalu

Catatan ini saya buat tahun 2014 dan di tahun-tahun berikutnya tidak ada penerimaan CPNS, hingga 2018 lalu. So, saya rasa target saya berhasil meski skornya tidak sesuai target. lol

b.      Buku
Buku yang saya gunakan adalah buku khusus seleksi CPNS untuk TKD. Saya hanya belajar dari 1 buku saja yang paling tebel dan paling mahal (ya nggak begitu mahal sih...sekitar 200k sih). Saya pesen via online karena lebih murah. Tapi sebelum beli online, saya ke gramed dulu untuk memastikan isinya adalah yang terbaik di antara lainnya. Saya buka halaman tiap buku, bandingkan satu dengan lainnya, kalau sudah ketemu yang pas, bisa lah langsung beli. Beda harga online dengan di gramed bisa 50k sendiri, bisa buat beli makan di SS. Makanya saya eman, hahahaha *sobat missqueen mana suaranya, lol

Mengapa saya tidak membeli buku CPNS yang khusus guru? Karena isinya jadi tidak fokus. Satu buku untuk dua bidang, harganya sama dengan yang hanya 1 bidang, berarti isinya tidak lengkap kan ya. Ditambah lagi, SKB kan materi sudah tiap hari dipelajari dari jaman kuliah ya. Buku-buku yang soalnya keluar di SKB harusnya sudah punya. Kalau untuk keguruan kayak saya, bisa download latihan soal kelas 6 dan UKG, modul UKG yang terbaru. Nah, itu dipelajari semua. Iya semua. Jangan males. Males itu penyakitnya berbahaya banget. Kalau ada yang tanya, bagaimana biar tidak malas, ya solusinya cuma dipaksa! Paksa diri sendiri untuk keluar dari zona malas. Pemaksaan yang baik tidak akan merugikan diri sendiri.

c.       Gaya belajar
Tiap orang punya gaya belajar yang beda-beda banget. Ada yang bisanya belajar pakai musik, ada yang bisanya harus sambil ngemil, ada yang bisanya pakai hape, ada yang bisanya kalau dengerin orang ngomong. Kalau di saya, musik dan makanan adalah dua kombinasi yang harus dijauhkan. Bikin nggak konsen sama sekali.

Di saya, paling berhasil dengan cara: baca buku, bikin catatan, lalu catatannya diulang-ulang. Ditambah, drill soal-soal. Satu paket soal saya selesaikan sekali duduk, hitung skornya, catat. Hari berikutnya, paket soal berikutnya, selesaikan lagi, hitung skornya, catat. Ulang lagi begitu. Sampai mencapai target skor yang diinginkan. Sambil mencocokkan jawabannya, sambil dibaca pembahasannya, jadi tidak hanya tahu skor, tapi juga tahu pembahasan. Catet bagian yang pentingnya.

Nah, dari situ, ketahuan deh, evaluasi sendiri, mana materi yang sudah dikuasai mana yang belum. Yang sulit dan belum dikuasai, perbanyak lagi latihan, dengan teman yang memang expert di bidang itu. Untuk materi yang mudah, diulang lagi dalam rangka: agar tidak lupa dan terbiasa bekerja cepat. Tapi, porsi untuk latihan soal sulit lebih banyak dari yang mudah, ya.
Jadi…sudah disetting seperti ujian, dengan timer dan jumlah soal yang sama biar terbiasa mengerjakan soal dengan cepat.

d.      Beri hadiah
Kadang kita terlalu keras berusaha sehingga lupa untuk menghibur diri. Iya…menurut saya hiburan dan hadiah itu penting banget loh. Contohnya, kalau saya paling seneng mager dan makan enak sambil ngobrol receh sama suami. Ya kalau skornya sudah sesuai target, atau terlalu lelah untuk belajar, ya bolehlah nonton film drakor 3 hari tanpa belajar, tapi ya habis itu BELAJAR lagi. Jangan keterusan menghibur diri sampai lupa untuk belajar. Dan jangan jadikan hiburan diri sebagai excuse dan akhirnya malah porsi menghibur diri yang banyak, dan belajarnya yang kurang. Pilihan di kamu kok.


e.       Jadwal ketat
Ujian tinggal sebentar lagi, maka belajarnya harus lebih ketat lagi ya. Iya, ketat sampai harus mengorbankan hal yang lainnya. Saya kasih contoh ilustrasi belajar ala saya, dengan kondisi kerja full, punya anak, dan tugas kerjaan yang dibawa pulang ke rumah.

Saya ikut grup belajar wa. Di sela-sela saya kerja, saya sempatkan untuk belajar dari grup wa, googling seketika jika tidak tahu jawabannya, atau membaca catatan yang sudah dibuat sebelumnya. Pulang kerja saya biasa nidurin anak. Di situ saya biasanya mager sambil menghibur diri, atau belajar lewat grup wa. Kalau sedang niat banget ya, sambil baca-baca materi di ponsel. Baca ya, bukan ngerjain. Menurut saya pribadi, aplikasi di ponsel yang soal-soal CAT itu tidak banyak membantu sih. Malah banyak distraksi, bukannya belajar malah balesin WA. Iya kan, iya kan…ayo ngakuu.

Terus…belajar yang sesungguhnya kapan? Belajarnya adalah setelah urusan anak selesai dan itu bisa dilakukan di malam hari setelah anak tidur. Iya, jam 10 malam biasanya saya mulai mengerjakan soal-soal, lalu membuat catatan. Kadang kalau malas mengerjakan soal, saya baca modul dan bikin catatan. Sampai sekitar jam 12 atau jam 1.

Jadwal ini bisa sangat amat fleksibel menyesuaikan kegiatan masing-masing. Ada yang tipenya tidur dulu jam 7 malam sama anak, terus jam 10 bangun dan mulai belajar sampai jam 2 sekalian qiyamul lail. Ini juga boleh banget. Tapi nggak cocok sama saya karena…ya kalau udah tidur ya lanjut tidur aja sih…gitu. Beda mah nggak apa-apa banget.

Untuk hari libur, jelas jadwalnya sangat berbeda. Biasanya anak sama abahnya, saya bisa nyuri-nyuri waktu sedikit (iya, paling Cuma dapet 30 menit) untuk mengerjakan soal. Tapi, itu cukup banget untuk refresh.

Kalau sudah mendekati hari H, saya perbanyak lagi belajarnya. Bisa sampai jam 3 pagi saya belajar. Iya, sekeras itu sih saya anaknya. Saya lebih khawatir tidak bisa mengerjakan soal daripada asyik-asyik tidur di malam hari. Anaknya perfeksionis soalnya. Harus sesuai target. Kalau target harus 1 modul selesai, ya harus diselesaiin. Kalau tidak sesuai target, bisa nangis drama, hahaha.

Oh ya, saya jarang banget bawa-bawa belajar di tempat kerja (kecuali jawab soal di WA secara cepat). Selain tidak profesional, juga tidak bisa maksimal dalam belajar. Percaya lah, management waktu itu sangat menentukan.

Kalau dipikir berat ya? Tapi kalau sudah terbiasa dan memang NIAT ya tinggal jalanin aja. Tak usah banyak pikir, langsung praktik. Kebanyakan atur jadwal malah nggak jadi-jadi. Intinya adalah BERGERAK mulai SEKARANG.

Wah….ternyata postingannya sudah panjang sekali yaps…
Kita sambung di part 2 ya. Insya Alloh nanti saya bagikan tips trik saat hari H. See ya…



Love,

Arifatih

No comments:

Post a Comment