Cinta itu biru...
Ketika melihat langit luas menbentang tanpa ada saput putih
awan, itulah cinta dari langit untuk
bumi.
Cinta itu kelabu...
Ketika bumi menengadah ke atas langit karena terlalu kering,
maka langit mencurahkan butir-butir hujan untuk membasahi bumi.
Cinta itu kuning...
Ketika sinar matahari tak hentinya mencurahkan cahaya setiap
hari, memberikan kehidupan bagi seluruh semesta.
Cinta itu hijau...
Ketika daun-daun bergoyang tertiup angin, memberikan
kehidupan pada setiap anak-anak manusia.
Cinta itu hitam...
Ketika dua bola mata yang saling memahami dan berkomitmen
penuh saling bertemu, menjadikan hari-hari setelahnya sebagai kebersamaan.
Cinta itu merah...
Ketika dua bibir yang penuh kasih memagut dalam diam, tiada
yang terasa selain kasih.
Cinta itu warna-warni
Ketika setiap warna melukiskan setiap perasaan yang
tergoreskan dalam setiap detik, terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata,
retorika tak mampu menandingi puisi yang mendayu
Cinta itu kamu
Ketika aku bertemu dirimu, ketika cintaku tak lekang bahkan
setelah sekian tahun berlalu, ketika jarak tak lagi menjadi masalah di antara
kita, ketika kepercayaan akhirnya dibuktikan, ketika masa lalu diutarakan,
ketika kejujuran saling membuka, ketika dua hati yang mencintaiNya berjanji
untuk selalu berada di jalanNya.
Maka, beginilah cintaku padamu.
Sederhana namun hebat.
5 Juni 2014, Kamis @SDN Nakawara
No comments:
Post a Comment