Serangga yang satu ini benar-benar sudah bikin banyak orang
tersiksa. Terhitung dalam 8 bulan terakhir ini sudah 3 kali saya kena. Pertama,
bulan pertama di Wates. Saat itu kaki saya yang kena. Entah bagaimana
ceritanya. Saya ngerasa nyeri-nyeri setelah keluar dari kamar mandi. Diteliti lebih
jauh ternyata sudah ada kawah tomcat di betis saya. Alamak!!! Kali kedua, sama
kejadiannya, dari kamar mandi pagi-pagi sekali, saya ngerasa ada yang nyeri di
pelipis kanan saya. Saya ambil cermin dan menemukan satu kawah kecil gigitan
tomcat. Aduh…wajah saya v.v. Nah, kali
ketiga saya kena tomcat adalah 3 hari lalu, saat saya sedang di sekolah. Di lipatan
lengan atas dan bawah, tiba-tiba terasa nyeri. Kayaknya sih kenal. Soalnya,
saya sudah pernah kena herpes di tempat yang sama beberapa tahun silam. Saya lihat,
eh ternyata benar, si tomcat entah darimana datangnya berhasil menyengat lengan
saya.
Mengingat saya sudah pernah kena herpes dan sebenarnya
rasanya 11-12 dengan tomcat, ketika pertama kali saya kena tomcat, saya pun
langsung mengasumsikan bahwa saya butuh lidah buaya. Baca postingan saya di
sini, ya. Eh, bagaimana mungkin saya bisa mendapatkan lidah buaya kalau saya di
asrama? Kalau di rumah, mah, saya bisa minta Ibuk yang nyariin. Kalau di sini? Aih,
boro-boro dapat lidah buaya.
Pilihan saya selanjutnya adalah dengan obat apotek. Well,
sebenarnya saya berusaha untuk tidak minum obat dari apotek. Terakhir saya
minum obat-obatan adalah 2 tahun lalu, ketika saya terserang magh akut sewaktu
di Ende. Saya memang berusaha membatasi. Mengapa? Sebab, saya pernah membaca
kalau tubuh kita sebenarnya memiliki antibody yang melawan semua penyakit. Semua,
yes! Apapun itu. Nah, yang diperlukan hanyalah bahan bakar antibody itu, yaitu
dari makanan yang kita makan. So, saya pun hanya perlu mendoping tubuh saya
dengan makanan yang lebih sehat, dan sesuai dengan sakitnya saya. Kalau pilek,
batuk, atau radang tenggorokan ya tinggal minum jeruk nipis, kalau sakit pusing
ya tinggal tidur aja, kalau sakit perut ya dioles minyak kayu putih. Paling jauh,
saya minum obat itu hanya ant*mo (karena saya tukang mabuk -_-) dan prom*gh
(karena saya belum nemu obat alami atas magh, dan saya punya magh). So, obat
apotek pun saya coret.
Pilihan berikutnya adalah obat tradisional. Karena lidah
buaya tidak ada, ya sudah saya pun mencoba obat tradisional lain yang sudah
olahan. Ini nih penampakannya.
Minyak starbio ini cukup ampuh lho. Saat terkena tomcat
pertama kali, dalam waktu 1,5 hari langsung kering. Itu karena saya banyak
beraktifitas di luar sehingga terkena udara luar, jadi agak lama keringnya. Nah,
waktu terkena tomcat kali kedua (di pelipis), saya oles pagi-pagi, ketika sore
hari lukanya sudah kering (soalnya saya seharian di tempat ber-AC dan jauh dari
debu/kotoran). Ketiga kalinya, karena luka di lipatan lengan sehingga sering
bergesekan jadi agak lama sembuhnya, ini sudah 3 hari (itupun juga karena saya
kasih obatnya sudah sore, padahal terkenanya pagi).
Well, harganya? Cukup murah dengan manfaat yang sangat
banyak. Mengapa banyak? Sebab, minyak star bio ini tidak hanya untuk mengobat
tomcat. Kalau saya secara pribadi, minyak star bio ini sudah terbukti
menyembuhkan luka berdarah hanya dalam 10 menit. Suatu hari saya terkena pisau.
Saya usap darahnya menggunakan tissue. Setelah itu, minyak star bio saya oles
di sekeliling luka. Percaya tidak, dalam waktu 10 menit, lukanya sudah menutup
dengan sempurna, hingga hampir tidak berbekas selain satu benang tipis luka
yang tertutup. So damn amazing. Saat saya terkena luka bakar, saya oles dan
luka bakar tidak terasa panas maupun berbekas. Jika saya pegal, cukup dioles
maka tak beberapa lama kemudian akan sembuh. Itu baru saya saja, belum yang
lainnya. Ada juga yang cerita, patah tulang bisa sembuh, stroke bisa sembuh,
dan sebagainya. Silakan googling saja untuk mengetahui lebih jauh tentang
manfaatnya. Yang jelas, minyak star bio sudah memiliki banyak bukti nyata. Kalau
saya pribadi sih, minyak star bio adalah must-have-item di kotak P3K kita. Untuk
harganya, tidak perlu khawatir. Untuk kemasan spray 50 ml, harganya Rp 110.000 (kayaknya ada yang kemasan roll, cuma saya ngga pernah beli jadi ngga tau harganya). Tenang, biasanya ada diskon kok, jadi harganya bisa hanya Rp 100.000,00. Kalau minat,
bisa kok hubungi 082324satu255dua1. Biasanya saya beli dimari. Kualitas asli,
tidak KW, dan bisa dipercaya, langsung dari distributornya. Eh, malah jadi
promosi, wkwkwkw.
Well, itu tadi cara mengobat tomcat yang kedua.
Untuk yang ketiga, baru-baru ini ketika terkena tomcat yang
ketiga, saya mencoba mengoles dengan minyak zaitun. Minyak kecil ini ternyata
cukup ampuh lho. Jadi, saya selang-seling, antara minyak starbio dan minyak
zaitun. Hasilnya juga bagus. So, kalau memang sulit mendapatkan salah satu,
bisa dicoba cara lainnya.
Tapi, yang harus diingat adalah ketika terkena tomcat (atau
herpes) adalah dengan menjaga agar area yang terluka tersebut tetap bersih,
higienis, dan tidak terkena debu. Maka, proses penyembuhannya pun akan cepat. Selamat
mencoba ^^
Ada saran, keluhan, dan mau ngobrol ngalor ngidul? Ditunggu komentar
dan feedbacknyah.. ^^
Apakah aman produk yang satu ini ?
ReplyDeleteinsya alloh aman untuk dipakai...tapi hanya untuk pengobatan luar saja :)
Deletekalau sudah melepuh gimana? Saya sudah pakai salep acyclovir 5% 2 hari gak kering kering.
ReplyDeletegapapa...tapi menurut saya sih, kalau pake salep ya dilanjut salep aja, ditelateni dulu. kalau memang sudah ga sembuh setelah beberapa hari, bisa dicoba yang trdisional. asal konsisten.
Delete