Rasanya
sesak, tidak tahu harus berbuat apa
Mau keluar
salah, tetap di dalam pun rikuh
Perut
melilit, mengejan
Sebentar-sebentar,
menengok layar ponsel yang tidak bersinyal
Lalu tangis
meleleh dengan deras
Rindu...adalah
kata yang tepat untuk semua kegalauan ini
Rindu dengan
Bapak, Ibuk, dan semuanya
Rindu dengan
obrolan, tawa, dan kebebasan
Dinding ini
seperti penjara yang mengukungku
Pulau ini
seperti rumah yang mengunciku rapat
Tiada jalan
keluar
Hanya
bertahan
11 bulan
lamanya...terhitung masih 8 bulan lamanya
Hanya
bertahan
Menahan
kepenatan, kegejean, kebosanan, dan semua denting yang ada dalam kamar kayu
Melapangkan
hati untuk semua ketidaknyamanan ini
Segalanya
akan segera berakhir, pasti
Demi bangsa,
ku rela berkorban
Terkadang,
retorika itu tetap menguatkanku
Iya, demi
bangsa, ku rela berjuang
Bersabar...
Karena Alloh
tetap di sampingku!
No comments:
Post a Comment