Cinta ini
tampak nyata ketika pada akhirnya kita bertemu
Setelah kita
terpisah 12 purnama, engkau yang meneduhkanku bisa ku jumpai lagi
Tiba-tiba
segalanya tampakmelegakan
Dan lelehan
air mata tak terbendung adalah seperti rindu yang meluap dari hatiku yang tak
lagi bisa menampungnya
Dan kini,
menginjak kesekian purnama…
Kau bertanya,
masihkah aku mencintaimu seperti ketika kita berpisah dulu
Dan aku
hanya mampu tersenyum dan mengangguk pelan
Ketahuilah,
bahwa setiap pertemuan denganmu seperti hal baru bagiku
Aku merasa
selalu dan selalu jatuh cinta setiap kali bertemu denganmu
Ah, mungkin
aku terlalu melankolis dan berlebihan
Tapi,
biarlah…
Banyak orang
yang sulit mengutarakan cintanya
Dan pada
akhirnya terjebak dengan perasaan ‘Dia sudah tahu’ dan tak perlu mengatakannya
Tidak, aku
akan mengatakannya…
Kau memang
menyebalkan kadang-kadang
Hingga aku
menjadi begitu nonsense dan berharap kau akan pergi
Tapi kau
tinggal, menungguku menjadi seperti biasanya kembali
Kau baik…itu
saja
Kau adalah
keajaiban yang ku temukan dalam satu fase kehidupanku yang pada akhirnya
mengubah banyak hal
Kau adalah
obat penenang yang selalu ku dapatkan secara gratis tanpa membeli di apotek
Kau adalah
kitab yang akan selalu menerangkan banyak pencerahan tanpa ku baca
Kau adalah
banyak alasan untuk masa depan yang menenangkan hati
Hari ini,
aku mencintaimu
Seperti dulu…
Seperti ketika
pertama kali bertemu
Seperti ketika
ribuan kilometer kita lewati
Seperti esok,
dan esoknya lagi, dan esoknya lagi