Ada yang special
sekali dengan bulan Oktober tahun ini. Special sekali, hingga ketika saya
menulis postingan ini pun masih bisa membuat mata saya basah dan sembab, hati
saya pun mengembun. Iya deh, saya kan melankolis, jadi wajar ya…hehehe…
Oktober kali
ini special karena salah seorang sahabat terbaik saya mengakhiri masa
lajangnya. Namanya adalah Feri. Dan laki-laki beruntung yang mendapatkannya bernama
Mas Widi (namanya nggak gender banget, ya, lebih cocok Mas Feri dan Mbak Widi
kali ya, hahahaha… *just kidding)
Me and The Bride ^^ |
Sebenarnya saya
agak shock kala mendengar berita pernikahan mereka. Saat itu saya masih di
Ende. Saya shock karena saya mengetahui mereka bertunangan dari status FB. Well,
okelah, saya memang jarang sekali mengobrol dengan Fe sejak di Ende. Mungkin karena
kesibukan kami, maka kami pun sama-sama tidak bisa menyempatkan untuk mengobrol.
Bahkan sebenarnya pun, ketika kami berada di satu pulau pun masih jarang untuk
ketemu karena kesibukan kami. Tapi, tetap, dia punya tempat di hati saya. Dan,
mengetahui dia akan menikah di FB itu nyesek banget rasanya…
Tapi,
kemudian, Fe menjelaskan semuanya. Tentang bagaimana mereka bisa bertemu dan
pada akhirnya memutuskan untuk menikah. Cerita yang membuat saya (sekali lagi)
berpikir: well, jodoh itu bisa datang kapan saja.
Dan hari
inilah semuanya terjadi. Tanggal 10 Oktober.
Ketika melihat
ia dimake-up bak permaisuri, hati saya serasa haru, mata saya sembab. Oh, look
at her…
Dia adalah
gadis yang semasa putih biru bersama dengan saya, menemani saya curhat sepulang
sekolah.
Dia adalah
gadis yang di masa-masa berat saya selalu menemani saya.
Dia adalah
gadis yang suka mentraktir saya makan, entah itu batagor, mi ayam, sampai sop
ayam di samping kampus (kapan lagi fe? Hehehe)
Dia adalah
gadis yang suka sekali membuat puisi dan semuanya bagus banget.
Dia adalah
gadis yang tidak pernah marah, meski kadang kesal juga.
Dia adalah
gadis yang kuat dengan semua permasalahannya tetapi masih mau membagi senyumnya
untuk orang lain.
Dia adalah
gadis yang suka sekali pergi ke bendungan tegal, terus kita makan mi ayam enak
di dekat situ (kangen tempat itu, Fe), ke Goa Selarong, dll.
Dia adalah
gadis yang sangat berbakti kepada orangtuanya, penyayang orang-orang di
sekitarnya, dan sahabat terbaik.
Dia adalah
gadis yang menemani saya berjalan kaki di sepanjang jalan bantul, menemani
masa-masa muda saya, dan menerima saya menjadi sahabatnya.
Saya melihat
dia tumbuh sejak SMP hingga sekarang. Sudah lebih 10 tahun kami bersama. Saya
(kadang) menemani masa-masa sedihnya, masa bahagia, dan banyak masa-masa yang
lainnya.
Dan dia
menikah hari ini…
Prosesi akad berlangsung dengan lancar. Begitupun dengan resepsinya.
Rasanya itu,
ada dua perasaan dominan yang membuat air mata saya tak kuasa mengalir di beberapa waktu dalam satu hari itu.
Satu,
perasaan bahagia, karena gadis kecil itu, sahabat baikku, akhirnya menemukan
belahan jiwanya, yang semoga bisa memberikan jutaan kebahagiaan untuknya, yang
akan mengakhiri duka-duka di masa lalunya.
Kedua,
perasaan sedih, karena saya merasa ditinggalkan. Dia bukan lagi ‘milik saya’. Ah…saya
tahu, itu adalah pemikiran bodoh. Persahabatan kami pasti akan tetap berjalan. Tak
akan ada yang berubah.
“Ade’ pasti merasa
kehilangan dia dan itu wajar,” itu kata Mas Aziz ketika saya bersikap terlalu
melankolis. Katanya, saya terlihat beda di pernikahan ini bila dibandingkan
dengan beberapa pernikahan yang pernah kami datangi. Ya iyalah, ini adalah
pernikahan sahabat saya. Dan saya berhak untuk melankolis di hari ini, hehehe…
Flowers from the Wedding |
Bersama dengan
postingan ini, saya ingin sampaikan pada Fe. Selamat, ya, Sayang. Saya benar-benar
ikut berbahagia dengan pernikahan kalian. Tak putus saya doakan untuk
kebaikanmu. Jadilah istri yang baik (ah, kau pasti menjadi istri yang baik
sekali ^^). Jadilah ibu yang baik. Dan tetaplah menjadi sahabat baik saya…bahkan
ketika kita sama-sama sudah berumah tangga dan memiliki belahan jiwa
masing-masing. Bagiku, kau tetap sahabat kecilku yang punya tempat spesial di
hatiku. Selalu.
Untuk Mas
Widi, si laki-laki beruntung yang akhirnya menikahi sahabat baik saya.
Selamat, ya,
karena bisa mendapatkan wanita seperti Fe. Dia wanita yang biasa dengan segala
kelemahan dan kekurangannya, tetapi dia wanita yang hebat sekali. Jagalah dia
selalu. Bahagiakanlah dia. Jangan pernah kecewakan dia. Jangan bikin dia
menangis. Dan selalu, terimalah segala tentang dia. Kalau kamu bikin dia
nangis, saya nggak segan-segan buat ngajak kamu karate lho, hahaha… :p
Dan itu
kalian berdua. Ah, saya nggak bisa ngasih wejangan nikah, ya, karena saya kan
belom nikah, jadinya malah sok tahu, hahahaha…
Yang jelas
saya doakan selalu, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Barokalloh…semoga
dicukupkan rejekinya, dikaruniai anak-anak yang sholeh dan sholehah, dipermudah
kehidupannya, dan dijauhkan dari segala bala’. Saya ikut berbahagia, jika
kalian pun berbahagia.
Selamat
sekali lagi…
Maaf ya,
postingan saya lebay….hehehe…
Semoga tali
silaturahim kita tetap terjaga hingga kelak. Amin ya robbal ‘alamin.